Geriatri.id --Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berlalu di Indonesia, meskipun vaksin Covid-19 sudah ditemukan dan mulai disuntikkan ke sebagian penduduk. Penduduk yang rawan terpapar vaksin ini diantaranya adalah mereka yang berusia lanjut, lansia.
Untuk itu diperlukan nutrisi optimal bagi lansia untuk meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh. Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi), Sabtu 04/04/2021, dr. Yudo Murti Mupangati, SpPD, K-Ger membawakan topik Peran Nutrisi Untuk Melawan Covid-19 dan Pemulihan Pasca Terinfeksi Covid-19.
Webinar ini merupakan sumbangsih “Pergemi untuk Negeri” berkolaborasi dengan www.geriatri.id. Pergemi untuk Negeri, Geri-Covid Webinar Series ini mengangkat tema All about COVID-19 and Elderly: from Prevention to Rehabilitation selama 4 April sampai 2 Mei.
Dokter Yudi mengatakan nutrisi bagi lansia di masa pandemi ini diperlukan selain untuk meningkatkan imun, juga untuk mengendalikan penyakit kronik seperti diabet, hipertensi dan obesitas. Lalu bagaimana cara mengidentifikasi apakah nutrisi yang dibutuhkan sudah cukup atau kurang, yang disebut malnutrisi.
Menurut dr. Yudo cara mudah untuk medeteksinya adalah salah satunya dengan menanyakan selera makan akhir-akhir ini. Orang yang baru sembuh dari Covid-19 biasanya mengalami 3 tahapan dalam masalah selera makan . Yang pertama, selera makan masih baik-baik saja atau masih bagus.
Untuk pasien dengan selera makan seperti ini, baiknya tetap memperhatikan asupan protein, karbohidrat dan vitamin atau suplemen tambahan jika perlu. Sementara kondisi kedua adalah jika selera makan kurang bagus. Dalam hal ini dr. Yudo mencontohkan mereka yang masih suka mengalami sesak napas, penciuman dan rasa masih belum kembali normal.
Pasien yang seperti ini pola makan disarankan untuk tidak terlalu banyak, sedikit tapi sering. Selain itu makanan dipilih yang teksturnya lebih lembut dan berkuah sehingga mudah dikunyah dan ditelan, contohnya kuah soto, sayur asem atau rawon. Karena penelanan masih terganggu, baiknya pasien diberikan waktu saat makan dan tidak tergesa-gesa.
Untuk jenis pasien ketiga atau mereka yang selera makannya tidak bagus, dr. Yudo menyarankan untuk memberikan makanan yang disukai pasien. Sehingga nantinya diharapkan, pasien akan lebih banyak makan. Memberikan makanan kecil, seperti coklat panas, sebagai makanan antar jarak makan utama.
Pasien dengan selera makan masih tidak bagus, juga tidak disarankan untuk minum sebelum dan selama makan. Karena dikhawatirkan perut atau lambung akan terasa penuh, sehingga makanan yang dikonsumsi lebih sedikit. Selain itu, memberikan sedikit gula melalui biskuit atau kue sampai selera makan kembali. (Dewi Retno untuk Geriatri.id)