Geriatri.id--Kelompok lanjut usia (lansia) merupakan kelompok yang rentan terpapar COVID-19 karena kekebalan tubuh yang menurun seiring dengan usia yang terus bertambah. Beberapa sumber mengatakan bahwa 7 dari10% kasus COVID-19 terjadi pada lansia berusia 60 tahun ke atas.
Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid, FINASIM mengatakan, efektivitas vaksin Covid-19 pada warga lansia dapat terganggu seiring kondisi imunitas yang melemah.
Selain bertambahnya usia, Prof Siti mengatakan faktor lainnya dapat mempengaruhi keefektifan seperti jenis kelamin, penggunaan obat-obatan, kebiasaan merokok, dan lingkungan sekitar. "Kecukupan nutrisi pada warga lansia berperan penting dalam keefektifan vaksin tersebut,” ujarnya dalam webinar bertajuk ”Kupas Tuntas Vaksin Covid-19 dan Nutrisi untuk Lansia” di Jakarta, Minggu (7/3/2021).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan adanya penyakit penyerta atau komorbid juga meningkatkan terjadinya inflamasi kronis. Hal ini berakibat pada peningkatan risiko infeksi, kanker, penyakit autoimun, penurunan respons terhadap imunisasi, dan penurunan respons terhadap pengobatan infeksi.
Tujuan Vaksinasi COVID-19
Ada baiknya Opa dan Oma lansia mengetahui terlebih dahulu apa saja tujuan dari vaksinasi COVID-19 seperti berikut:
Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh COVID-19
Mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity untuk melindungi kesehatan maayarakat
Menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak soial serta ekonomi
Melindungi dan memperkuat sistem imun secara menyeluruh
Vaksin sebetulnya sudah ada sejak abad ke-18. Vaksinasi sudah ada sejak zaman Edward Jenner tepatnya pada tahun 1796 yang ditujukan untuk menghentikan cacat. Meski sampai sekarang belum sepenuhnya berhasil dihentikan, tetapi dengan vaksin setidaknya tidak terjadi pandemik.
Sama halnya dengan saat ini, vaksinasi diupayakan dapat menekan angka persebaran COVID-19. Vaksin yang dimasukkan melalui berbagai platform ke tubuh kita akan merangsang pembentukan antibodi sehingga pertahanan tubuh terhadap virus akan semakin kuat.
Namun faktanya, tak semua vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh kita efektif dalam menangkal virus. Untuk memaksimalkan fungsi dari vaksin tersebut, maka Opa dan Oma lansia harus memastikan asupan nutrisi yang cukup sebelum tindakan. Selain itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi efektivitas vaksin bagi lansia:
Faktor Intrinsik: Usia dan jenis kelamin
Faktor ekstrinsik: Kebiasaan merokok, konsumsi obat-obatan, kondisi lingkungan sekitar, dan yang terpenting adalah asupan nutrisi
Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals Muliaman Mansyur memaparkan bahwa makanan yang dikonsumsi harus diperhatikan dengan betul komposisinya seperti protein, karbohidrat dan lemak. Pada Untuk lansia sebaiknya menghindari asupan bertekstur keras yang sulit dikunyah serta asupan yang terlalu pedas karena berisiko dalam mengganggu efektivitas vaksin.
Untuk lansia dengan gangguan laktosa, pilihlah susu yang tidak ada laktosanya untuk menghindari. Perhatikan pula protein yang bisa diserap dengan baik agar tak perlu memaksakan mengonsumsi daging yang sulit untuk dikunyah. Oma Opa lansia juga bisa mengonsumsi vitamin tertentu yang sudah terlebih dahulu dikonsultasikan.
Pada dasarnya, dr. Muliaman menjelaskan bahwa kebutuhan nutrisi harus dipenuhi bagi siapa saja. Namun pada saat akan menjalani vaksinasi, maka asupannya harus diperhatikan dengan baik karena memiliki pengaruh yang signifikan.
Setelah memaksimalkan konsumsi nutrisi dan memastikan tubuh Oma Opa dalam keadaan sehat, fungsi dari vaksin akan semakin efektif. Tak perlu khawatir dengan efek samping yang diakibatkan dari vaksinasi COVID-19 sebab sebelum disebarluaskan, vaksin telah melewati uji klinis dan diawasi dengan ketat. Seperti yang disampaikan oleh Iris Rengganis selaku Ketua Tim Advokasi Vaksinasi Covid-19 PB IDI “Bagaimanapun juga semua vaksin yang beredar sudah melalui uji klinis sehingga bisa dikatakan aman”.
Di Indonesia sendiri, vaksinasi COVID-19 bagi lansia sudah dimulai sejak 8 Februari 2021. Oma dan Opa bisa melakukan vaksinasi di berbagai fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit. Dengan demikian, antibodi terhadap virus COVID-19 akan terbentuk dan diharapkan mampu menjaga Oma dan Opa agar tetap sehat. (Vania Nurmalita untuk Geriatri.id)