Kembali
×
Vaksin Covid-19 Merah Putih Segera Diuji
10 Februari 2021 06:09 WIB

Geriatri.id--Indonesia terus melakukan riset vaksin Merah Putih, tidak hanya menunggu impor bahan baku maupun vaksin jadi dari luar negeri. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan sejumlah institusi penelitian dan universitas di Indonesia akan segera diuji pada Maret 2021.

“Kita ada beberapa pusat penelitian di Lembaga Eijkman, di ITB, UI, Unair, dan sebagainya. Perkembangannya sampai saat ini sesuai target. Pada Maret atau paling lambat April 2021 kandidat vaksin akan diserahkan ke PT. Bio Farma untuk diuji pada tahap selanjutnya,” kata Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kementerian Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D dalam Dialog Produktif bertema “Vaksinasi Kian Meniti, Indonesia Bebas Pandemi” yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (9/2/2021).

Proses selanjutnya yang dimaksud merupakan langkah-langkah yang harus dilakuan untuk menguji keamanan dan khasiat vaksin. Uji coba yang dilakukan seperti uji pra klinik dengan hewan percobaan, dan uji klinik I, II, dan III. “Semua uji klinik itu harus ditempuh. Setelah itu mengurus untuk mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” kata Ali.

Ali mengatakan bahwa vaksin Merah Putih penting sebagai upaya kemandirian bangsa. “Indonesia itu negara besar, jadi kemandirian bangsa ini sangat penting untuk ekonomi ke depan, untuk itu tidak hanya vaksin bahkan segala peralatan Kesehatan ke depannya kita harus bisa mandiri,” ujarnya.

Indonesia saat ini menggunakan vaksin produksi Sinovac untuk 181 juta penduduk. Sebanyak 10 juta vaksin dalam bentuk bahan baku telah datang ke Indonesia Selasa (2/2/2021). Kedatangan ini adalah tahap keempat, melengkapi tiga tahap sebelumnya yakni di Desember 2021 saat pertama kali Indonesia mendatangkan 1,2 juta vaksin jadi COVID-19 dari Sinovac, disusul di bulan yang sama sebanyak 1,8 juta dosis vaksin jadi, dan pada Januari 2021 sebanyak 15 juta vaksin dalam bentuk bahan baku. 

PT Bio Farma (Persero) atau Bio Farma sudah memproduksi bahan baku vaksin Sinovac tahap ketiga sejak 14 Januari 2021. Kemajuan proses produksi ini menjadi penambah optimisme bagi program vaksinasi yang terus berjalan hingga kini.

“Mudah-mudahan bisa selesai secepatnya sebanyak 13 batch, dan 1 batch berisi 950 ribu dosis, jadi sekitar 13 juta dosis yang sudah kami siapkan dalam waktu dekat ini. Nantinya 13 batch ini akan kembali diuji mutu oleh Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) terlebih dahulu agar memenuhi syarat,” kata Bambang Heriyanto, Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma.

Kemudian bahan baku vaksin Sinovac yang datang pada tahap keempat sebanyak 10 juta tentu diproduksi setelah bahan baku 15 juta selesai diproduksi. “Jadi nanti akan dilanjutkan produksinya dan diperkirakan selesai pertengahan Maret 2021,” kata Bambang. 

Untuk pendistribusian seluruh vaksin COVID-19 Bio Farma telah menyiapkan track and trace system. Bio Farma menggunakan sistem pelacakan agar kualitas vaksin terjamin mutunya sampai ke penerimanya. Bio Farma menyediakan sistem seperti barcode baik di vial maupun dusnya, sehingga dapat melacak keberadaan vaksin maupun mutunya secara digital.

Bambang menambahkan vaksinasi bukan satu-satunya alat untuk mengatasi pandemi. Masyarakat harus tetap melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, dan treatment. 

“Jangan sampai vaksin ini membuat kita merasa bebas tanpa menjaga protokol kesehatan dan pola hidup bersih. Kedua Bio Farma tentu mengharapkan kemandirian memproduksi vaksin merah putih  sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga ekspor ke luar negeri,” ucap Bambang. (ymr)

*Foto Pixabay

Artikel Lainnya
Artikel
30 Oktober 2025 08:00 WIB
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Tags
Vaksin
Covid-19
Ali Ghufron Mukti
Bio Farma
Sinovac
Vaksin Merah Putih
Bambang Heriyanto
BPOM
geriatri
lansia
lansia sehat
lansia bahagia
lansia online
merawat lansia
berita lansia