Geriatri.id - Menjadi orang tua, memang merepotkan dan tidak mudah. Ketika anak masih kecil, kita harus mengasuh, mendidik, menyekolahkan, bekerja untuk menghidupi keluarga dan sebagainya.
Ketika kita menua, dan anak-anak sudah dewasa dan berkeluarga, sebagai lansia, kita terkadang masih harus ikut mengasuh cucu.
Meski begitu, peran sebagai orang tua ini, ternyata bisa membuat seseorang merasa bahagia lho opa dan oma.
Psikolog Asteria Devy Kumalasari mengatakan, menjadi orang tua yang bahagia sangat penting.
"Orang tua perlu bahagia karena kebahagiaan orang tua mempengaruhi kebahagiaan anak. Orang tua yang bahagia akan menumbuhkan anak yang bahagia," ujarnya dalam sebuah webinar yang dilaksanakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran belum lama ini.
Mengapa orang tua perlu bahagia?
1. Orang tua yang bahagia akan cenderung sehat dan panjang umur.
Aster mengatakan, dengan memiliki emosi positif yang lebih banyak, menurut penelitian, memiliki fungsi yang banyak, salah satunya memperluas pikiran kita.
"Kita menjadi lebih memiliki kreativitas untuk menemukan solusi atas berbagai permasalahan.
Orang bahagia, secara biologis organ tubuhnya lebih tenang, detak jantung lebih teratur," jelasnya.
2. Orang tua yang bahagia akan sukses dalam pekerjaan dan relasi sosial. "Salah satunya adalah sukses dalam pernikahan, lebih langgeng," jelas Aster.
Ciri orang tua yang bahagia
1. Merasa puas terhadap hidupnya, secara keseluruhan dan juga dalam areal tertentu, misalnya puas dengan pekerjaan, pernikahan, pendidikan dan sebagainya.
2. Mengalami emosi positif lebih banyak dari emosi negatif. Bahagia bukan berarti tidak pernah seih atau tidak punya emosi negatif seperti marah, kesal, galau.
"Orang bahagia tetap memiliki emosi negatif tetapi porsinya jauh lebih sedikit daripada emosi positif, seperti merasa bermakna, merasa hidup, merasa memiliki ketenangan, kesenangan dan sebagainya," ujar Aster.*** (mag)
foto ilustrasi lansia bahagia (flickr)