Kembali
×
Penanganan Covid-19, Warga Apresiasi BNPB dan Kepala Daerah Ketimbang Presiden
30 Maret 2020 08:15 WIB

geriatri.id - Change.org melakukan survei yang melibatkan 10.199 responden yang terdiri dari perempuan (55,6%) dan laki-laki (44,4%) terkait pandemi Virus Corona (Covid-19). Responden survei ini berusia: 12-17 tahun (5%), 18-24 tahun (29,7%), 25-34 tahun (26,3%), 35-44 tahun (20,2%), 45-54 tahun (12,4%), 55-64 tahun (5%), di atas 65 tahun (1,6%). Sebanyak 72,1% responden tinggal di kota, dan 27,9% tinggal di kabupaten. Responden terbanyak berdomisili di DKI Jakarta sebanyak 29,8%, diikuti dengan 20% Jawa Barat, 10,2% Jawa Timur, 8,3% Banten, dan 7,2% Jawa Tengah dan sisanya dari provinsi lainnya.

"Dari hasil tersebut terlihat bahwa responden survei lebih memberi penilaian positif terhadap kerja yang dilakukan oleh BNPB dan Kepada Daerah daripada Presiden dan Menteri Kesehatan," kata Manajer Kampanye Change.org Indonesia Dhenok Pratiwi. 

"Survei ini juga ingin mengetahui bagaimana persepsi publik terhadap langkah dan kebijakan yang diambil pemangku kepentingan dalam penanganan penyebaran virus Corona. Dalam survei ini, pemangku kepentingan terbagi menjadi pemerintah (secara umum), Presiden, Menteri Kesehatan, BNPB, dan Kepala Daerah seperti Gubernur, Bupati, dan Walikota," terang Dhenok.

Dari hasil survei terungkap, Sebanyak 42,8% responden menilai pemerintah kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona. Sekitar 33,2% menilai pemerintah sudah cukup dalam menanganinya. Ada 16,4% yang menganggap pemerintah sangat mengecewakan dari awal. Dan hanya 5,6% yang menganggap sikap pemerintah membanggakan. 

Sebanyak 36.3% responden menilai Presiden kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona. Sekitar 32,3% menilai Presiden sudah cukup dalam menanganinya. Ada 18,1% yang menganggap Presiden sangat mengecewakan dari awal. Dan hanya 10% yang menganggap sikap Presiden membanggakan. 

Sebanyak 35,1% responden menilai Menteri Kesehatan kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona. Sekitar 26,5% menilai Menteri Kesehatan sangat mengecewakan dari awal. Ada 26,2% yang menganggap Menteri Kesehatan sudah cukup dalam menanganinya. Dan hanya 7% yang menganggap sikap Menteri Kesehatan membanggakan. 

Sebanyak 43,6% responden menilai BNPB sudah cukup dalam menanganinya. Ada 32,6% yang menganggap BNPB kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona. Sekitar 10,3% menilai BNPB membanggakan. Dan hanya 4,2% yang menganggap sikap BNPB sangat mengecewakan dari awal. 

Sebanyak 36,1% responden menilai Kepala Daerah tentu tidak sempurna, tapi sudah cukup rasanya. Ada 32,3% yang menganggap Kepala Daerah kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona. Sekitar 13,8% menganggap sikap Kepala Daerah sangat mengecewakan dari awal. Dan 12,5% yang menilai sikap Kepala Daerah membanggakan. 

Peringkat pertama yang dipentingkan oleh para responden adalah perlindungan untuk tenaga medis harus ditingkatkan (76,8%). Sebanyak 69,3% dari responden ingin agar pemerintah jangan meremehkan masalah seperti di awal. Sekitar 65,2% juga ingin tes virus Corona lebih banyak, lebih sering, lebih mudah, dan lebih murah. 

Sebanyak 58,2% berharap penegak hukum membubarkan keramaian umum. Ada 56,3% yang ingin pemerintah memberi subsidi pendapatan untuk rakyat kecil terdampak. Sebanyak 46,2% jengah dengan acara-acara seremonial yang tidak penting dan berbahaya. Lockdown juga menjadi salah satu pilihan untuk 34,9% dari responden.  

"Kami berharap hasil survei ini dapat berguna untuk pengambil keputusan sebagai bahan dalam mengeluarkan kebijakan publik terkait penanganan pandemi virus Corona ini. Penyebarluasan informasi mengenai virus Corona juga penting karena berdasarkan survei ini, masyarakat yang kurang mengetahui atau mendapatkan informasi yang salah masih cukup banyak," tegas Dhenok. 

"Melalui survei ini juga kami ingin membantu pemerintah dan berperan untuk menyebarkan informasi yang akurat. Kami berharap Change.org dapat menjadi wadah yang dapat mendekatkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam situasi krisis seperti ini," pungkas Dhenok. (mag)

foto: ilustrasi penanganan pasien (pixabay)

Artikel Lainnya
Artikel
13 September 2025 10:00 WIB
Artikel
12 September 2025 10:00 WIB
Artikel
11 September 2025 10:00 WIB
Artikel
10 September 2025 10:00 WIB
Tags
geriatri
rawat lansia
merawat lansia
lansia sehat
covid 19
pandemi covid 19
virus corona