Kembali
×
Lansia Terinfeksi Corona? Kehadiran Anak Sangat Penting
18 Maret 2020 09:31 WIB

Geriatri.id - Ketika seorang lansia terinveksi oleh virus corona, kondisi yang dihadapi baik oleh keluarga maupun tenaga kesehatan memang jauh lebih berat. Bagi tenaga kesehatan, dokter jelas harus memeriksa lebih detail apakah si pasien lansia memiliki faktor-faktor risiko yang tinggi seperti misalnya apakah ada komplikasi dengan penyakit paru lainnya seperti TBC atau asma.

Lansia yang terinveksi virus corona juga jauh lebih berat dari sisi recovery karena speed recovery-nya lambat dibandingkan pasien yang lebih muda. "Ini yang menjadi concern pegiat kesehatan medis dan juga kesehatan mental lansia," ujar Psikolog Klinis Diah Mahmudah, kepada geriatri.id.

Intinya, kata psikolog yang juga seorang pegiat kesehatan mental itu, dalam kondisi ini ini, sang caregiver, baik perawat, dokter, terlebih anak-anaknya, harus lebih peduli dan awas, karena selain penyakit fisik pasti juga ada muatan emosi yang muncul. "Mereka membutuhkan support system yang lebih, butuh penguatan spiritual yang lebih, sehingga harus terus didampingi," ujarnya

Masa-masa akhir hidup lansia, pada prinsipnya adalah harus menjadi masa-masa terbaik bagi mereka. "Tetapi dalam menghadapi situasi misalnya, orang tua terinveksi virus corona, jalan terbaik adalah tetap memproteksi anak-anaknya agar tetap sehat, supaya tetap bisa memberikan perhatian," jelasnya.

Tentunya perhatian tidak bisa diberikan secara langsung karena tidak mungkin bisa dikunjungi. Karena itu kontak melalui video call, atau lewat pemanfaatan teknologi lainnya bisa dilakukan. "Karena meskipun mereka dirawat oleh perawat, dokter, paramedis dan tenaga kesehatan profesional, tetapi mereka tetap membutuhkan support system yang lebih powerfull yaitu dari orang-orang yang mereka cintai, atau mencintai mereka," ujarnya.

Perasaan dicintai dalam kondisi ini menjadi penting untuk membantu pemulihan lansia. "Karena itu, menumbuhkan perasaan diperhatikan, dicintai, oleh keluarga dekatnya dengan intens berkomunikasi, intens memberikan perhatian yang membuat mereka merasa masih disayangi, diperhatikan, dicintai masih bermakna bagi anak-anaknya, menjadi sangat penting untuk membantu pemulihan secara fisik," pungkasnya. (mag)

foto: ilustrasi virus covid-19 (pixabay)
 

Artikel Lainnya
Artikel
13 September 2025 10:00 WIB
Artikel
12 September 2025 10:00 WIB
Artikel
11 September 2025 10:00 WIB
Artikel
10 September 2025 10:00 WIB
Tags
lansia
rawat lansia
infeksi corona
pandemi corona
geriatri
merawat lansia
lansia sehat
kesehatan mental lansia