Geriatri.id - Kebanyakan para lanjut usia (lansia), terutama usia di 65 tahun ke atas, butuh 7 atau 8 jam setiap malam untuk tidur. Ya, seiring bertambahnya usia, seseorang akan mengalami perubahan pola tidur. Perubahan ini dapat menyebabkan insomnia atau sulit tidur.
Perubahan tidur yang umum dialami para lansia di antaranya:
• Menjadi lelah lebih awal di malam hari.
• Bangun pagi-pagi.
• Bangun di tengah malam dan tidak bisa tidur lagi.
• Mengalami insomnia, yaitu suatu kondisi sulit untuk tertidur.
Para lansia sering mengalami siklus tidur-bangun yang berubah. Hal ini disebabkan usia, gaya hidup, atau kondisi kesehatan. Selain itu, faktor kimia tubuh dan hormon juga berpengaruh.
Misalnya, seiring bertambahnya usia, tubuh Anda menghasilkan lebih sedikit melatonin. Ini adalah hormon alami yang mengatur siklus Anda. Selain itu, kebiasaan gaya hidup dapat memengaruhi tidur Anda. Misalnya, merokok dan minum alkohol atau kafein.
Obat-obatan tertentu juga dapat membuat sulit tidur. Berhubungan dengan rasa sakit dapat membuat Anda tetap terjaga. Beberapa kondisi kesehatan bahkan dapat menyebabkan masalah tidur. Masalah diabetes dan prostat juga membuat kelelahan. Kenapa? Karena kondisi ini akan membuat penderita sering terbangun untuk buang air kecil sepanjang malam.
Selain itu, kondisi gagal jantung kongestif atau penyakit ginjal dapat menyebabkan masalah tidur. Penderita mungkin mengalami kesulitan tidur juga.
Untuk mengatasi kondisi sering terbangun, tip berikut bisa dicoba:
• Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan.
• Hidari tidur siang lebih dari 20 menit.
• Hindari membaca, menonton TV, atau makan di tempat tidur. Gunakan kamar tidur Anda untuk tidur.
• Hindari minum kafein sekitar 8 jam sebelum tidur.
• Hindari minum alkohol, terutama di malam hari. Alkohol mungkin membantu Anda tertidur, tetapi itu dapat menyebabkan Anda terbangun di tengah malam.
• Hindari berbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama untuk mencoba tidur. Setelah 30 menit mencoba tidur, bangun dan pergi ke ruangan yang berbeda. Lakukan sesuatu yang tenang, seperti membaca atau mendengarkan musik. Jangan lakukan apa pun yang merangsang otak Anda. Lalu, kembali tidur dan cobalah tertidur.
• Cobalah untuk aktif setiap hari. Olahraga dapat membantu Anda tidur lebih baik.
• Tanyakan kepada dokter apakah ada obat yang dapat membuat Anda tetap terjaga di malam hari. Obat-obatan yang dapat mengganggu tidur termasuk di antaranya antidepresan, beta-blocker, dan kardiovaskular.
Kapan harus ke dokter?
Bicaralah dengan dokter Anda jika Anda kesulitan tidur. Dokter Meakan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau gejala yang dialami. Dokter dapat melakukan tes untuk memastikan kondisi tidur. Dokter Anda juga dapat meresepkan obat atau penanganan untuk membantu Anda bisa tidur.
Berikut pertanyaan untuk ditanyakan kepada dokter Anda:
• Berapa jam saya harus tidur setiap malam?
• Dapatkah obat yang saya minum memengaruhi tidur saya?
• Apakah saya memiliki masalah kesehatan yang dapat memengaruhi tidur saya?***
(hil)
Referensi: familydoctor.org