Perawatan lansia merupakan sebuah tantangan besar bagi keluarga, penyedia layanan kesehatan, maupun sistem kesehatan nasional secara keseluruhan. Besarnya biaya yang dikeluarkan sangat bergantung pada beberapa faktor kunci, yaitu jenis perawatan yang dibutuhkan, kondisi kesehatan spesifik lansia, serta lokasi pemberian layanan, apakah itu di rumah, rumah sakit, atau fasilitas panti jompo.
Jenis-jenis Biaya Perawatan Lansia
Perawatan lansia mencakup berbagai jenis layanan dengan biaya yang bervariasi:
Rawat Jalan dan Kontrol Rutin: Ini meliputi pemeriksaan kesehatan dasar seperti tekanan darah, diabetes, kolesterol, dan fungsi ginjal. Tanpa BPJS, rata-rata biaya per kunjungan bisa berkisar antara Rp100.000 hingga Rp500.000. BPJS Kesehatan dapat menanggung sebagian besar biaya ini, terutama jika dilakukan di Puskesmas dan mengikuti sistem rujukan berjenjang.
Obat-obatan Jangka Panjang: Lansia seringkali membutuhkan obat-obatan untuk kondisi kronis seperti hipertensi, jantung, osteoporosis, atau suplemen otak. Dengan BPJS, biaya obat-obatan ini umumnya ditanggung. Namun, tanpa BPJS, pengeluaran bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp1.000.000 per bulan, tergantung pada jenis dan jumlah obat yang diperlukan.
Rawat Inap di Rumah Sakit: Biaya rawat inap dapat sangat bervariasi. Di rumah sakit pemerintah kelas 3 dengan BPJS, biayanya sangat rendah atau bahkan gratis. Sebaliknya, di rumah sakit swasta, biaya bisa mencapai belasan juta rupiah, tergantung lama perawatan dan tindakan medis yang diberikan. Salah satu masalah utama adalah lansia seringkali memerlukan perawatan jangka panjang, yang dapat menyebabkan pembengkakan biaya secara signifikan.
Home Care / Perawat ke Rumah: Layanan perawatan di rumah juga merupakan pilihan. Untuk perawat harian, biayanya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp400.000 per shift. Jika membutuhkan perawat yang tinggal 24 jam, biayanya bisa mencapai Rp4 juta hingga Rp10 juta per bulan. Angka ini belum termasuk biaya tambahan seperti alat medis, pampers, atau makanan khusus.
Panti Jompo: Ada dua jenis panti jompo yang tersedia. Panti jompo swasta reguler biasanya mematok biaya antara Rp1 juta hingga Rp4 juta per bulan. Untuk panti jompo swasta dengan layanan medis atau keperawatan yang lebih komprehensif, biayanya bisa mencapai Rp5 juta hingga Rp15 juta per bulan, tergantung lokasi dan fasilitas yang disediakan. Panti sosial yang dikelola pemerintah umumnya gratis atau menerima donasi sukarela.
Mengapa Biaya Perawatan Lansia Bisa Tinggi?
Ada beberapa alasan utama mengapa biaya perawatan lansia cenderung tinggi:
Komorbiditas: Lansia seringkali memiliki lebih dari satu penyakit kronis secara bersamaan, misalnya hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Kondisi ini memerlukan penanganan yang lebih kompleks dan berkelanjutan.
Ketergantungan Aktivitas: Banyak lansia membutuhkan bantuan untuk aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, dan berpakaian, yang memerlukan pengawasan atau bantuan dari perawat atau anggota keluarga.
Kebutuhan Nutrisi Khusus: Beberapa lansia memerlukan diet khusus atau suplemen gizi untuk menjaga kesehatan mereka.
Terapi Tambahan: Terapi seperti fisioterapi, terapi okupasi, atau konsultasi psikolog mungkin diperlukan untuk mendukung kualitas hidup lansia.
Tips Menekan Biaya Perawatan
Meskipun biaya perawatan lansia bisa sangat besar, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menekan pengeluaran:
Optimalisasi BPJS: Daftarkan lansia ke BPJS Kesehatan dan pastikan mereka secara rutin melakukan kontrol kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Manfaatkan sistem rujukan berjenjang untuk mendapatkan cakupan biaya yang maksimal.
Perawatan di Rumah dengan Dukungan Komunitas: Merawat lansia di rumah dengan dukungan dari komunitas, seperti Posyandu Lansia atau program RT/RW peduli lansia, dapat menjadi pilihan yang lebih hemat dan personal.
Pilih Panti Sosial Pemerintah: Jika opsi tempat tinggal di panti jompo diperlukan, pertimbangkan panti sosial yang dikelola pemerintah karena seringkali gratis atau berbiaya sangat rendah.
Libatkan Relawan atau Keluarga: Mengerahkan anggota keluarga atau relawan secara bergantian untuk merawat lansia dapat mengurangi beban biaya tenaga profesional.
Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati: Edukasi tentang gaya hidup sehat, senam rutin, dan diet seimbang dapat membantu mencegah munculnya penyakit atau memperlambat progresinya, yang pada akhirnya akan mengurangi kebutuhan akan perawatan medis yang mahal.
Ingat perawatan Lansia terbaik adalah persiapan sebelum tua dengan rajib berolahraga dan mengikuti arahan dokter.