Kesepian pada lansia bukan hanya persoalan emosional, tetapi juga berdampak nyata pada kesehatan fisik dan mental. Penelitian Journal of Aging and Health menemukan bahwa lansia yang merasa kesepian memiliki risiko 40% lebih tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif dan depresi dibandingkan mereka yang aktif bersosialisasi.
Kesepian pada lansia bukan hanya masalah emosional, tetapi juga risiko kesehatan.
Dalam konteks inilah, interaksi sosial dapat menurunkan risiko depresi, mempertahankan fungsi kognitif, dan bahkan memperpanjang usia.
“Interaksi langsung minimal 3x seminggu ternyata hanya membawa 6,5 % risiko depresi — risikonya hampir dua kali lipat lebih tinggi bila interaksi minim,” demikian dikutip dari Journal of the American Geriatrics Society.
Manfaat bertemu dan berbicara bagi lansia:
Mengurangi risiko depresi: tawa dan cerita bersama teman merangsang produksi hormon endorfin dan meningkatkan mood positif.
Menjaga fungsi kognitif: percakapan memicu aktivitas otak dan mempertajam memori.
Memperpanjang usia dan kesehatan fisik: sosialisasi dan beraktivitas dengan sesama lansia menunjang kesehatan fisik
Mendukung memori dan ketahanan otak khusus: Dukungan emosional dari sesama membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan daya ingat serta memori untuk menghindari kepikunan
Membangun rasa bermakna: Lansia merasa dihargai dan dilibatkan.
Tips praktis: Jika merasa canggung, saat memulai pertemuan atau melakukan berkenalan dengan kawan baru, mulailah dengan membicarakan topik nostalgia seperti sekolah, musik, atau kenangan masa muda.