Geriatri.id - Meski banyak lansia menginginkan kemandirian dalam mengemudi, perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat mengubah kemampuan untuk mengemudi dengan aman.
Perubahan kesehatan, termasuk kondisi medis atau cedera, juga dapat memengaruhi keterampilan mengemudi seseorang.
Apa yang bisa mengubah kemampuan mengemudi seiring bertambahnya usia?
Dikutip dari laman National Instutute on Aging, kondisi kesehatan umum dan efek samping pengobatan dapat memengaruhi keterampilan mengemudi.
1. Sendi dan otot menjadi kaku
Seiring bertambahnya usia, persendian mungkin menjadi kaku, dan otot melemah.
Artritis, yang umum terjadi pada orang lansia, mungkin memengaruhi kemampuan mengemudi.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Perubahan ini dapat mempersulit untuk menoleh ke belakang, memutar kemudi dengan cepat, atau mengerem dengan aman.
Jika nyeri, kaku, atau radang sendi mengganggu saat mengemudi, bicarakan dengan dokter.
Pikirkan mendapatkan kontrol tangan untuk pedal gas dan rem jika memiliki masalah kaki.
2. Kesulitan melihat
Penglihatan bisa berubah seiring bertambahnya usia sehingga lebih sulit melihat orang, benda, dan gerakan di luar pandangan langsung.
Mungkin juga butuh waktu lebih lama untuk membaca rambu jalan atau lalu lintas atau bahkan mengenali tempat yang sudah dikenal.
Di malam hari, lansia mungkin kesulitan melihat sesuatu dengan jelas.
Silau dari lampu depan atau lampu jalan bisa menjadi masalah. Begitu pula dengan matahari menyilaukan di siang hari.
Penyakit mata, seperti glaukoma, katarak, dan degenerasi makula, serta beberapa obat-obatan, juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
Jika berusia 60 tahun atau lebih, lakukan pemeriksaan mata melebar dari dokter mata setiap satu hingga dua tahun.
Jika memerlukan kacamata atau lensa kontak untuk melihat jauh saat mengemudi, pastikan berdasarkan resep mutakhir dokter
3. Kesulitan mendengar
Seiring bertambahnya usia, pendengaran dapat berubah, sehingga semakin sulit mengenali klakson, sirene, atau bahkan dari mobil sendiri.
Suara-suara ini memperingatkan saat mungkin perlu menepi atau menyingkir, atau saat ada kemungkinan masalah mekanis pada kendaraan.
Periksakan pendengaran setidaknya setiap tiga tahun setelah usia 50 tahun atau lebih.
Diskusikan dengan dokter karena mungkin ada perawatan yang dapat membantu.
4. Obat-obatan
Beberapa obat dapat membuat mengantuk, pusing, atau kurang waspada dibandingkan biasanya, sehingga membuat berkendara menjadi tidak aman.
Beberapa obat menyertakan peringatan tentang mengemudi, namun obat yang tidak mencantumkan peringatan tersebut mungkin memiliki efek negatif.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah ada masalah kesehatan atau pengobatan yang mungkin membuat tidak aman dalam mengemudi.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
5. Reaksi dan refleks lebih lambat
Seiring bertambahnya usia, refleks mungkin melambat, dan tidak bereaksi secepat sebelumnya.
Sendi yang kaku atau otot lemah juga dapat membuat sulit bergerak dengan cepat.
Hilangnya rasa atau kesemutan pada jari tangan dan kaki dapat membuat sulit menyetir atau menggunakan pedal kaki.
6. Beberapa kondisi medis membuat mengemudi menjadi tidak aman
Pergerakan tidak terkendali serta hilangnya koordinasi dan keseimbangan akibat penyakit Parkinson membuat berkendara menjadi tidak aman.
Demikian pula, hilangnya kendali atas anggota tubuh atau keterbatasan gerakan lainnya setelah stroke dapat menyebabkan tidak aman lagi untuk mengemudi.***
Ilustrasi - Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi keterampilan mengemudi lansia.(Pixabay)
Video Lansia Online