Kembali
×
Atasi Ledakan Kemarahan Tak Terkendali pada Lansia dengan 6 Cara Ini
13 Januari 2024 10:52 WIB

Geriatri.id - Meluapnya emosi yang sulit dikendalikan atau tantrum tidak hanya terjadi pada anak kecil saja, tetapi juga bisa terjadi pada lansia.

Lansia yang mengalami tantrum dapat menjadi sangat membingungkan bagi semua orang di rumah. Anda mungkin tidak mengerti mengapa orang yang Anda cintai yang sudah lansia melampiaskan kemarahannya dan tidak tahu bagaimana cara meredakan emosinya.

Mungkin tidak selalu jelas apa yang memicu meluapnya emosi, sehingga perilaku tersebut dapat membuat Anda merasa gugup atau tegang.

Mengelola ledakan emosi ini dengan tenang dan positif dapat membuat semua orang merasa lebih santai. Mengatasi meluapnya emosi pada orang tua tua tidak mudah, tetapi Anda dapat menggunakan berbagai teknik untuk mengatasinya.

Berikut adalah 6 tips untuk mengatasi tantrum pada lansia seperti dilansir dari ascopost:

1. Identifikasi penyebabnya

Memahami penyebab perilaku tantrum pada lansia harus menjadi langkah pertama yang Anda lakukan dalam mengatasinya. Meluapnya emosi pada lansia jarang terjadi tanpa alasan.

Mengetahui penyebabnya dapat membantu Anda berempati dengan lansia yang tengah tantrum, dan mungkin bisa membantu menemukan solusi.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi

Masalah kesehatan seperti nyeri kronis, masalah tidur, nutrisi buruk, atau faktor kesehatan fisik lainnya biasanya berkontribusi pada masalah perilaku. Mengatasi penyebab mendasar lansia tantrum selalu menjadi pilihan terbaik.

Faktor sosial dan lingkungan juga dapat menyebabkan tantangan emosional pada lansia, seperti kesepian yang merupakan masalah serius baginya. Kesepian bisa menyebabkan depresi, kecemasan, kemarahan, dan kegelisahan.

Demensia juga merupakan penyebab umum lain yang membuat lansia tantrum. Perubahan dalam otak menyebabkan perubahan dramatis dalam mood, perilaku, dan kepribadian.



2. Tetapkan batasan diri

Menetapkan batasan diri adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk melindungi kesehatan mental Anda saat merawat lansia dengan masalah perilaku.

Lansia yang menderita demensia, mungkin tidak dapat menghormati batasan yang Anda tetapkan. Namun, dalam kasus lain, menetapkan batasan diri adalah cara yang penting dan efektif untuk mengurangi potensi terjadinya tantrum pada lansia.

Jika kata-kata kasar membuat Anda terganggu, Anda bisa menetapkan aturan yang tegas bahwa Anda tidak akan berinteraksi dengan keluarga Anda yang sudah lansia ketika mereka berkata kasar.

Jika mereka terus-menerus meminta perhatian Anda saat Anda sedang sibuk dengan tugas lain, Anda bisa menjauh dari mereka sampai tugas selesai.

Kunci untuk menetapkan aturan dengan sukses adalah berkomunikasi dan menegakkannya dengan jelas. Harus ada konsekuensi jika anggota keluarga Anda melanggar aturan yang telah ditetapkan.

3. Hindari Eskalasi

Terlibat dan memanaskan situasi saat anggota keluarga Anda yang sudah lansia marah sangat mudah.

Menanggapi lansia yang tengah tantrum dengan kemarahan hanya akan membuat situasi semakin buruk. Sesulit apapun, Anda sebaiknya berusaha untuk tidak memanaskan situasi.

Anda dapat menjauh dari situasi yang mempengaruhi emosi Anda. Mengambil istirahat sebentar dapat memberikan manfaat besar untuk kesehatan mental Anda.

Jika Anda membutuhkan istirahat yang lebih lama, mintalah dukungan dari anggota keluarga lain atau teman. Beberapa hari istirahat dapat membantu Anda membersihkan pikiran dan kembali ke keadaan seimbang.

4. Arahkan perhatiannya

Arahkan perhatian bisa menjadi strategi yang efektif untuk mengelola meluapnya emosi atau agresi pada lansia. Cobalah untuk mengalihkan perhatian lansia yang sedang tantrum dari situasi yang membuat mereka gelisah.

Cara itu mungkin tidak sepenuhnya berhasil untuk semua lansia dalam semua situasi, tetapi dapat segera meredakan situasi dalam beberapa kasus.

Mengenang seringkali menjadi cara efektif untuk mengarahkan perhatian lansia yang tengah tantrum. Banyak lansia yang menyukai refleksi dan bercerita tentang hidup mereka.

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

Anda bisa menunjukkan foto-foto lama atau memutar musik atau film favorit mereka.

Cara lain yang bagus untuk mengalihkan perhatian adalah meminta mereka membantu Anda dengan suatu tugas. Ini memberi mereka sesuatu yang aktif untuk difokuskan, yang bisa menjadi distraksi yang baik.



5. Ungkapkan perasaan

Anda selalu diperbolehkan untuk mengungkapkan perasaan Anda ketika sedang merasa terluka. Namun, cara Anda mengungkapkan ini dapat berdampak besar pada hubungan. Fokuslah pada bagaimana Anda merasa dan apa yang Anda butuhkan dari lansia yang merupakan keluarga Anda.

Anggota keluarga yang sudah lansia lebih mungkin mendengarkan dan berempati dengan Anda jika mereka tidak merasa Anda menuduh mereka melakukan sesuatu.

6. Berkonsultasi dengan konselor

Konseling untuk lansia adalah pilihan yang efektif untuk mengelola meluapnya emosi. Konseling adalah kesempatan untuk menggali akar masalah.

Lansia yang tengah tantrum mungkin bahkan tidak tahu mengapa mereka merasa begitu marah, tetapi konselor mereka dapat membantu mereka memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik.

Terapi juga dapat membekali mereka dengan keterampilan regulasi emosi yang dapat membantu mereka mengurangi atau mencegah ledakan emosi.

Jika Anda tidak yakin bagaimana mengatasi perilaku lansia yang sering tantrum, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental.***

Ilustrasi - Mengelola ledakan emosi pada lansia agar lebih santai.(Pxhere)

Video Lansia Online

Artikel Lainnya
Artikel
01 November 2025 10:00 WIB
Artikel
30 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
lansia
lansia sehat
lansia bahagia
merawat lansia
berita lansia
lansia online
geriatri