Oleh: dr. Novira Widajanti, SpPD, KGER, FINASIM
Geriatri.id - Seiring semakin menuanya usia seseorang, maka peluang untuk mengalami penurunan kualitas hidup semakin besar, salah satunya peluang untuk mengalami penyakit. Lansia rentan mengidap penyakit-penyakit kronis dan degeneratif, serta mengalami masalah psikologis terkait budaya, agama dan kepercayaan.
Lansia juga rentan menderita penyakit yang mengancam nyawa seperti kanker, demensia, dan kegagalan organ tubuh. Penuaan mengakibatkan penurunan dan kegagalan fungsi organ tubuh, meningkatkan risiko frailty, dan rentan terkena penyakit, sehingga terjadi penurunan kualitas hidup.
Banyak lansia yang mengalami penyakit yang mengancam nyawa, namun harus menjalani hidup yang cukup panjang sebelum menjemput ajal. Ada beberapa risiko yang dihadapi. Pasien menghadapi penurunan fisik dan disabilitas, ketergantungan, yang membutuhkan perawatan lebih lama.
Berita Lansia:
LANSIA ONLINE, Kelas Kesehatan dari Rumah
Bila Lansia Sakit, Begini Cara Tepat Merawatnya
3 Kunci Sukses Agar Lansia Sehat, Apa Saja?
Menjadi Lansia Sehat dan Bahagia Tanpa Kerentaan
Dalam hal ini, pasien yang menghadapi penyakit yang mengancam nyawa, menjalani apa yang disebut perawatan paliatif (palliative care). WHO mendefinisikan perawatan paliatif sebagai berikut:
- pendekatan untuk mencapai kualitas hidup pasien dan kematian yang bermartabat
- memberikan dukungan bagi keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan kondisi pasien
- mencegah dan mengurangi penderitaan
- melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama, serta pengobatan nyeri dan masalah-masalah lain baik fisik, psikososial dan spiritual.
Prinsip Perawatan Paliatif:
- menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal. - tidak mempercepat atau menghambat kematian
- menghilangkan nyeri serta keluhan lain yang mengganggu
- menjaga keseimbangan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual - memberikan dukungan agar pasien tetap aktif sampai akhir hayatnya
- memberikan dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita
- menghindari tindakan yang sia sia
- bersifat individual tergantung kebutuhan pasien.***
Video Lansia: