Geriatri.id - Pemerintah Singapura sedang menggodok usulan menggratiskan transportasi umum bagi penduduknya yang telah berusia lanjut maupun penyandang disabilitas.
Selama ini pun mereka sudah memberi diskon sampai setengahnya.
Dikutip dari Yahoo News Singapore, hari Rabu (9/3/2022) kemarin, usulan tersebut datang dari anggota parlemen dari Partai Pekerja bernama dr. Jamus Lim (46 thn).
Jika disetujui, pemerintah mesti menyiapkan dana subsidi sebesar 300 juta – 400 juta dolar Singapura per tahun, yang akan dibayarkan oleh penumpang biasa ataupun pembayar pajak.
Untuk pembayar pajak, ini berarti peningkatan 15 hingga 20 persen menjadi 2 miliar dolar dalam bentuk subsidi yang telah ditanggung oleh mereka.
“Kalau ditanggung penumpang, tarif dewasa harus dinaikkan sekitar 20-25 persen hari ini, atau rata-rata 30-40 sen -- naik 11 kali lipat dari kenaikan tarif tahun lalu,” ujar Menteri Perhubungan Singapura, S. Iswaran.
Singapura memperkirakan, di tahun 2030 jumlah penyandang disabilitas dan warga lansia di atas 60 tahun akan meningkat sepertiga dari saat ini, atau sekitar 1,2 juta orang.
Menurut Iswaran, secara keseluruhan pemerintah telah menghabiskan lebih dari $2 miliar per tahun untuk subsidi bagi penumpang angkutan umum, baik bus kota maupun kereta api.
"Rata-rata, kami mensubsidi lebih dari 1 dolar untuk setiap perjalanan yang dilakukan dengan transportasi umum."
Per Januari 2022, di Singapura ada sekitar 975 ribu lansia dan penyandang disabilitas pemegang kartu diskon perjalanan, yang besarnya sampai 55%.
Kebijakan itu dinilai sangat membantu dua kalangan tersebut, terutama yang berpenghasilan rendah. (a2s)
(Foto ilustrasi: todayonline.com)
Video Lansia