Geriatri.id--Upaya pemerintah untuk mensukseskan program vaksinasi Covid-19 bagi lansia terus dilakukan. Pemerintah sudah bekerja sama dengan lembaga-lembaga swasta, organisasi nirlaba atau organisasi lansia. Selain itu, pemerintah juga meminta generasi muda atau millenial mau aktif membantu menyebarkan info tentang pentingnya vaksinasi.
Dalam acara Radio Talk Bersama Lansia Keluarga Bahagia, drg. Kartini Rustandi M. Kes, Plt. DIrektur Jenderal Kesehatan Masyarakat, memaparkan kendala-kendala vaksinasi pada lansia. Lansia yang sudah mengalami banyak penurunan fungsi tubuh sering merasa tidak enak badan ketika diminta vaksin.
Kendala lain yang paling sering terjadi adalah lansia mudah dipengaruhi oleh hoax atau kabar-kabar bohong. Sehingga hal ini kadang-kadang menimbulkan keraguan dari keluarga atau pendamping lansia tersebut. “Akhirnya menjadikan para lansia tidak divaksin,” ujar Kartini.
Banyaknya berita bohong atau hoax ini diharapkan bisa disaring oleh anak atau pendamping lansia yang lebih muda. Para generasi muda millenial ini diminta untuk bekerja sama memberikan informasi yang benar. Mereka diminta untuk melakukan upaya bagaimana melindungi lansia dengan vaksinasi.
Hal senada disampaikan oleh Prof. Dr. dr. Siti Setiati SpPD Kger MEpid, Ketua Umum Pergemi. Yang paling penting untuk keberhasilan vaksinasi pada lansia adalah edukasi pada orang muda dan pendamping lansia. “Harus bisa sampai sana, peran anak muda, millenial, keluarga semua harus dipintarkan, diberi pengertian, tidak mudah tapi bisa,” ujar Prof. Siti.
Edukasi ini bisa disampaikan dengan memberikan penjelasan-penjelasan melalui berbagai media. Untuk bisa memberikan pencerahan kepada mereka mengenai vaksinasi aman dan tidak bermasalah. Edukasi pada keluarga penting, sehingga mereka bisa menjadi corong bagi para lansia mengenai pentingnya vaksinasi lansia ini. (Dewi Retno untuk Geriatri.id)