geriatri.id - Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan keseimbangan seseorang juga akan semakin menurun. Kehilangan keseimbangan bisa membuat lansia terjatuh yang berpotensi menyebabkan kecelakaan dan bahkan kematian.
Dilansir Asia One pada Rabu (31/7/2019), menurut World Health Organisation (WHO), terjatuh karena kehilangan keseimbangan menjadi penyebab kecelakaan atau kematian terbesar kedua di dunia. Setiap tahunnya, terjadi 646 ribu kasus kematian kecelakaan karena terjatuh.
Kecelakaan karena terjatuh juga menyumbang 37, 3 juta kasus pasien harus mendapat perawatan medis. Sebagian Kecelakaan fatal itu melibatkan mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Dengan melihat tersebut, lansia perlu berolahraga secara rutin untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan. Olahraga sederhana yang bisa melatih keseimbangan merupakan hal yang penting untuk lansia.
Riset yang dilakukan University of British Columbia (UBC) dan Falls Prevention Clinic di Vancouver General Hospital, Kanada menunjukkan olahraga dapat menekan potensi kecelakaan karena terjatuh sebesar 36 persen.
Praktisi olahraga Geoffrey Bland memperkuat hasil riset itu. Menurutnya, lansia harus aktif secara fisik untuk menjaga kekuatan dan kemampuan keseimbanganya.
“Selain melatih kekuatan dan keseimbangan, mengajak lansia untuk berlatih di gym juga dapat mengurangi stres dan kegelisahan yang dialami,” kata Bland.
Bland yang juga instruktur program latihan kekuatan otot dan keseimbangan menyarankan lansia berolahrga dengan peralatan sederhana tiga kali sepekan. Salah satu peralatan yang disarankannya adalah barbel yang tidak terlalu berat.
Sementara Direktur Jockey Club Centre for Osteoporosis Care and Control Chinese University of Hong Kong (CUHK), Timothy Kwok Chi-yui mengatakan, latihan untuk lansia dapat dilakukan di rumah.
Dia mencontohkan sit-stand yang dapat membantu memperkuat otot pada paha depan. Selain itu, melompat dapat memberikan dampak positif pada otot di bagian betis.
Foto:Pxhere