Geriatri.id - Penelitian tentang dampak kesehatan caffeine pada diri manusia sudah dilakukan bertahun-tahun lamanya oleh ilmuwan.
Banyak pendapat yang mengatakan untuk membatasi konsumsi kafein karena tidak baik untuk kesehatan.
Namun penelitian lain datang mengungkapkan konsumsi caffeine dengan batasan normal bisa menurunkan kejadian penyakit Alzheimer.
Dr. dr. Ray W Basrowi, MKK, Ahli Kedokteran Komunitas, Ahli Gizi Komunitas dalam kanal YouTube Alzheimer Indonesia menjelaskan kopi dan teh bukan minuman yang harus dihindari oleh lansia atau orang dengan demensia (ODD).
Yang perlu diperhatikan ODD yang sudah terbiasa minum kopi dan teh, kebiasaan ini justru jangan dihentikan.
Beberapa penelitian sudah membuktikan adanya beberapa substansi kimia pada kopi dan teh yang dapat membantu meningkatkan mood pada ODD. Bahkan bisa membuat lansia ODD bisa lebih tenang.
Selain itu banyak penelitian yang menyebutkan minum kopi paling banyak 3 cangkir sehari bisa membantu mengurangi resiko demensia sebanyak 65%.
Meski demikian caffeine juga memiliki efek samping karena bisa meningkatkan dehidrasi. Orang yang suka mengkonsumsi kafein akan lebih sering buang air kecil.
Oleh sebab itu, lansia harus tetap menjaga asupan cairan, jangan sampai berkurang dan menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi pada ODD bisa memperberat perubahan mood pada mereka.
Hal lain yang harus diperhatikan, terutama pada teh, untuk memerhatikan teh yang langsung diseduh bukan dalam bentuk kantung teh.
Karena, ada beberapa komponen yang bisa menghambat penyerapan zat gizi mikro yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi.
DIsarankan kepada oma opa untuk mengkonsumsi teh 1-2 jam setelah makan. Hal ini untuk menghindari penghambatan vitamin, mineral dan zat besi yang ada pada makanan. (Dewi Retno untuk Geriatri.id | Foto Pixabay)