Geriatri.id--Dalam situasi pandemi COVID-19 masyarakat, termasuk Oma Opa lansia, dianjurkan untuk tetap menjalani aktivitas aktivitas fisik agar menjaga kesehatan tubuh. Pun ketika Ramadan, berpuasa bukan menjadi halangan bagi Oma Opa untuk tetap aktif.
Ketua dan Pendiri Komunitas Lansia Sejahtera Surabaya, dr. Siti Pariani, MS., MSc., PhD., FISPH, FISCM mengatakan, aktivitas fisik dan olahraga penting untuk tetap dilakukan lansia pada bulan puasa. Aktivitas fisik dapat mencegah tulang keropos (osteoporosis), membuat tulang menjadi lebih kuat, mengurangi risiko patah tulang, hingga memastikan tulang mendapatkan nutrisi yang baik.
Aktivitas fisik untuk lansia bisa tetap dilakukan selama berpuasa di bulan Ramadan dengan intensitas sedang seperti jalan kaki jarak dekat. Adapun kunci untuk mencegah tulang keropos atau osteoporosis adalah dengan gaya hidup sehat aktif dan memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
"Jika tidak melakukan aktivitas fisik, maka kepadatan tulang akan terus berkurang seiring bertambahnya usia, selain itu otot jadi lembek dan kecil dan sendi menjadi kaku karena tidak digerakkan," ujar dr. Siti dalam webinar bertajuk Building a Fairer, Healtier Day by Doing Physical Activity, Rabu (7/4/2021).
Siti memberikan 7 kiat hidup sehat untuk lansia, agar lebih nyaman menikmati masa tua dengan cara sebagai berikut:
1. Emosional
Oma Opa harus dapat mengelola dan mengarahkan perasaan, mengatasi tantangan dan berperilaku dengan cara yang dapat dipercaya dan penuh hormat adalah hal penting yang perlu dilakukan para lansia. Contohnya antara lain konseling teman sebaya, manajemen stres, humor atau tawa, sejarah pribadi.
2. Lingkungan
Menghargai dunia fisik dan alam, menghormati sumber daya, memanfaatkan produk dan layanan yang ramah lingkungan adalah cara untuk menghargai lingkungan. Contohnya, Oma Opa bisa mengunjungi taman meditasi, taman makanan dan bunga, jalan setapak, serta melakukan kegiatan di luar ruangan.
3. Kognitif atau Intelektual
Oma Opa perlu terlibat dalam aktivitas kreatif dan merangsang intelektual, pemecahan masalah dan penalaran. Contohnya kelas kognitif, mengikuti kegiatan budaya, seni dan mengerjakan kerajinan, jurnal, permainan teka-teki, membaca, melakukan pembelajaran seumur hidup.
4. Fisik
Oma Opa perlu memiliki kebiasaan gaya hidup yang menjaga atau meningkatkan kesehatan dan kemampuan fungsional. Ini bisa dipenuhi dalam bentuk olahraga, pemenuhan kebutuhan nutrisi, tidur cukup, berhenti merokok, dan melakukan perawatan kesehatan.
5. Profesional atau Vokasional
Pada poin ini, Oma Opa perlu memelihara atau meningkatkan keterampilan, kemampuan dan sikap yang membantu diri sendiri atau orang lain. Contohnya kerja yang dibayar, kerja sukarela, pendampingan, mentoring, hobi, membuat seni dan musik, pengasuhan.
6. Sosial
Interaksi dengan orang lain untuk saling menguntungkan, kesadaran akan komunitas yang lebih besar dan partisipasi di dalamnya sangat penting bagi Oma Opa. Para lansia bisa ikutan klub, menjadi sukarelawan, menjalin hubungan dengan teman dan keluarga, mengikuti kegiatan kelompok dan antargenerasi, dan bepergian.
7. Spiritual
Oma Opa perlu menekankan pentingnya hidup dengan makna atau tujuan hidup. Ini bisa dilakukan dengan mengeksplorasi keyakinan dan nilai yang menciptakan kedamaian dan pengertian pribadi. Contohnya adalah kegiatan berbasis keyakinan individu/kelompok, meditasi pribadi, refleksi, berdoa, dan beribadah.