Kembali
×
Menyiasati Anoreksia Pada Lansia
07 April 2021 10:35 WIB

Geriatri.id - Manusia lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas baik pria maupun wanita. Lansia juga dikatakan sebagai seseorang yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupan.

Di saat inilah terjadinya penurunan, kelemahan dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit.

Juga hilangnya mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan.

Salah satu perubahan yang paling mudah terlihat dari lansia adalah penurunan nafsu makan karena usia.

Dalam webinar untuk umum dalam rangka Dies Natalis FK-KMK UGM Ke-75 yang bertema Anorexia dan Nutrisi Pada Usia Lanjut, Dr. dr. I Dewa Putu Pramantara, Sp.PD-KGer. menyebutkan kondisi penurunan makan ini atau anorexia sering dianggap biasa terjadi pada lansia.

Akibatnya lansia mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi.

dr. Dewa menjelaskan anorexia adalah titik awal terjadinya malnutrisi dan sarkopenia (massa otot yang menurun), penurunan status fungisonal, rapuh dan bahkan kematian. Untuk itu, berkurangnya nafsu makan pada lansia harus dideteksi dari awal dan diperiksa sebelum akhirnya terjadi mal nutrisi, berat badan rendah dan otot yang mengecil.

Penyebab anoreksia sendiri bisa multifaktor: biologik, sosial, lingkungan dan problem medis.

Untuk penyebab secara biologik, dr. Dewa menyebutkan beberapa faktor diantaranya penurunan pembauan, kondisi gigi dan mulut yang kurang terawat bisa menurunkan nafsu makan, dan perubahan neuro-endokrin.


Faktor lainnya seperti depresi, cemas, isolasi sosila, ketiadaan uang, dan oengobatan juga bisa mengurangi nafsu makan.

Apalagi jika lansia mengkonsumsi obat yang menyebabkan mulut kering dan susah buang air besar atau konstipasi.

Lalu bagaimana cara menghindari atau mengatasi anorexia pada lansia? DR. dr. Probosuseno, SpPD, K-Ger, FINASIM, SE dalam acara yang sama, memberikan beberapa masukan untuk mengatasi masalah penurunan makan pada lansia.

Salah satu diantaranya adalah dengan makan bersama, jika perlu disuapi dan pendamping harus sabar saat melayani lansia.

Selain itu, pendamping lansia juga harus tahu apa yang disenangi lansia seperti hobi dan makanan kesukaan.

Karena kepekaan rasa di lidah pada lansia menurun, terutama rasa asin, maka lansia senang jika makannya ditambahkan garam.

Selain itu melayani lansia dengan kasih sayang sangat diperlukan, karena aktifitas yang menurun, membuat hidup mereka terbatas sehingga lansia bisa mengalami depresi. 

dr. Probosuseno juga menganjurkan untuk konsultasi ke ahli gizi, terutama untuk lansia yang mengalami gagal ginjal dan menjalani cuci darah.

Juga mencari makanan pengganti seperti susu, madu atau kurma, agar nutrisi tetap terpenuhi. Dan tentu saja mengajak lansia berolahraga agar fungsi organ pencernaan dalam tubuh bekerja dengan baik.***(Dewi Reto untuk Geriatri.id | Foto Pixabay)

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
Lansia
Geriatri
Anoreksia
dr dewa
I Dewa Putu Pramantara
Probosuseno