Kembali
×
Perhatikan 5 Hal Ini dalam Merawat Lansia
02 Desember 2018 14:43 WIB

Geriatri.id - Merawat lansia memang gampang-gampang susah. Lansia butuh perhatian khusus karena kemampuan tubuhnya sudah tak seperti dulu. Berikut hal yang harus diperhatikan ketika merawat lansia:

1.Ketahui kondisi kesehatannya

Kondisi kesehatan lansia harus selalu terpantau, misalnya berapa tekanan darahnya, apakah meningkat, menurun atau normal.

Hal itu untuk mendeteksi awal bila ada sesuatu masalah yang dialaminya bisa segera diantisipasi dan kontrol dengan dokter ahli. Terutama bila lansia tersebut sudah memiliki penyakit tertentu, kewaspadaan tentu harus lebih ditingkatkan.

2. Perhatikan asupan gizi

Kebutuhan gizi lansia tentu berbeda dengan orang dewasa atau kelompok usia lainnya. Misalnya, untuk laki-laki usia 65-80 tahun butuh 1900 kkal per hari.

Sedangkan, laki-laki usia di atas 80 tahun perlu 1525 kkal per harinya. Kemudian, perempuan usia 65-80 tahun butuh 1500 kkal dan yang berusia di atas 80 tahun perlu 1425 kkal per harinya.

Meski kebutuhannya berbeda, namun lansia juga membutuhkan asupan zat gizi seimbang dan beragam.

Konsep gizi seimbang juga perlu diterapkan pada lansia agar membantu mencegah penyakit.

Pastikan lansia mengonsumsi sayur dan buah sebagai menu sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral harian. Jika kesulitan mengunyah, sayur dan buah bisa dijus.

Yang pasti, kombinasikan cara mengolah makanan untuk lansia sehingga tak kesulitan mengunyah dan asupan gizinya tetap terpenuhi.

Jangan lupa, asupan air minum juga harus terpenuhi. Jika lansia tak bisa minum air banyak, bisa disiasati dengan mengonsumsi makanan berkuah atau buah yang banyak mengandung air.

3. Masalah gigi dan mulut


Ada beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi pada lansia:

- Warna gigi lebih gelap: Perubahan warna gigi terjadi karena perubahan pada dentin, suatu jaringan yang terdapat di bawah enamel gigi.

Jika sering  mengonsumsi makanan atau minuman yang merusak warna gigi (seperti kopi atau teh), warna  dentin dapat berubah. Penipisan enamel gigi juga dapat terjadi sehingga muncul lapisan yang berwarna lebih gelap muncul.

- Mulut kering: penyebabnya adalah berkurangnya produksi air liur, penggunaan obat, efek pengobatan kanker, atau karena penyakit tertentu.

- Gingivitis dan periodontitis: Gusi tampak kemerahan, bengkak, dan mudah berdarah. Gingivitis disembuhkan dengan cara membersihkan gigi dan mulut  yang benar. Bisa juga dibantu ditangani oleh dokter. 

Jika tidak diobati, gingivitis akan menjadi periodontitis. Pada periodontitis, gusi seolah terpisah dari gigi dan membentuk celah  atau kantung yang terinfeksi. Bakteri pada area terinfeksi itu dapat menyebabkan  gigi mudah copot.

Tanyakan apakah lansia kesulitan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Misal, ia tak bisa menggosok gigi dengan benar karena pergelangan tangannya sakit.

Ada juga lansia yang tidak sadar kalau gigi palsunya sudah kotor atau ukurannya tidak pas. Segera hubungi dokter jika masalah pada gigi terus berlanjut.

4. Masalah kesehatan kulit

Masalah kesehatan kulit yang biasa terjadi pada lansia yaitu timbulnya kerutan, garis wajah yang makin tampak jelas (atau biasa disebut garis senyum), kulit kering dan gatal karena kelenjar minyak di kulit berkurang, bintik hitam, hingga kanker kulit.

Ya, seiring bertambahnya usia, kulit mengalami perubahan. Perubahan ini bergantung pada beberapa aspek seperti gaya hidup, pola makan, keturunan, dan kebiasaan lainnya.

Terpapar sinar matahari merupakan salah satu penyebab utama kerusakan kulit. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kerusakan jaringan elastis pada kulit sehingga kulit kendur, muncul kerutan, bahkan dapat memicu kanker kulit. 

Kerusakan kulit bisa terjadi juga lantaran hilangnya jaringan lemak antara kulit dan otot wajah, obesitas, stres, kebiasaan menggerakkan wajah (merengut), atau gaya gravitasi.

5. Hati-hati depresi

Depresi pada lansia biasanya disebabkan oleh penyakit dan disabilitas. Lansia yang tadinya bebas beraktivitas, tiba-tiba menjadi terbatas pergerakannya karena penyakit atau kemampuan tubuh yang menurun.

Perlu diketahui juga, lansia yang depresi berisiko mengalami penyakit kardiovaskular, misalnya serangan jantung. Risiko kematian pada lansia yang sudah sakit lalu depresi juga lebih tinggi.

Kemungkinan bunuh diri juga meningkat pada lansia yang mengalami depresi. National Institute of Mental Health menjadikan depresi pada usia lansia sebagai masalah kesehatan yang harus ditangani.

Depresi pada lansia sulit diketahui gejalanya. Terkadang terlihat lelah, memiliki masalah tidur, dan gampang marah atau tersinggung. Yang pasti, periksa ke dokter adalah cara efektif untuk menegakkan diagnosis depresi pada lansia.

Referensi:
http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/elderly-skin-conditions
http://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-care-seniors?page=3
http://www.webmd.com/depression/guide/depression-elderly?page=4
http://nihseniorhealth.gov/depression/aboutdepression/01.html
http://nihseniorhealth.gov/periodontaldisease/whatisgumperiodontaldisease/01.html

Artikel Lainnya
Artikel
02 November 2025 10:00 WIB
Tags
geriatri
lansia
gizi
kesehatan lansia
kesehatan gigi
kesehatan mulut
berita lansia
lansia sehat
lansia bahagia
lansia online
merawat lansia