Geriatri.id--Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan seluruh tenaga kesehatan (nakes) dan kelompok lanjut usia (lansia) mendapat suntikan vaksin Covid-19. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan vaksin Covid-19 diharapkan dapat diberikan pada kelompok tersebut di 100 hari pertama tahun 2021.
"Kita menghadapi tantangan besar di minggu-minggu ini. Kita harus memastikan vaksinasi pada nakes dan lansia di semua negara dalam 100 hari pertama 2021," kata Tedros seperti dikutip dari situs resmi WHO. "Kita cuma punya waktu 71 hari lagi. Waktu ini sangat singkat”.
WHO mengumumkan Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat pandemi global 30 Januari 2020. Setahun kemudian, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia diperkirakan mencapai 100 juta dan mendekati 2,2 juta kematian.
Tedros mengatakan vaksin telah memberi dunia kesempatan lain untuk mengendalikan pandemi, dan tidak boleh disia-siakan dengan tidak membagikan vaksin secara adil di antara negara-negara kaya dan miskin.
Korban akan jauh lebih banyak bila seluruh negara tidak segera menyuntik vaksin Covid-19 untuk lansia dan tenaga kesehatan pada 100 hari pertama tahun ini.
Nakes disebut kelompok rentan karena mudah terpapar oleh COVID-19 saat merawat pasien sakit. Belum lagi beban pekerjaan yang berat di masa pandemi bisa berdampak buruk untuk imun tubuh para nakes.
Sementara itu lansia disebut paling berisiko mengalami komplikasi bila terinfeksi COVID-19. Terbukti dari berbagai laporan yang menyebut angka kematian COVID-19 paling banyak terjadi di kelompok ini. Data di Indonesia pun menunjukkan, angka fatalitas pada lansia adalah yang tertinggi.
Beberapa negara telah menjadikan kelompok usia lansia sebagai prioritas vaksinasi, selain para tenaga kesehatan. Misalnya di Jerman, atau juga di Turki, ketika Presiden Erdogan yang berusia di atas 59 tahun juga disuntik vaksin Sinovac.
Sementara Vaksinasi COVID-19 di Indonesia pada tahap awal diberikan kepada penduduk berusia 18-59 tahun. Lansia kemungkinan akan mendapat vaksin sekitar Maret-April. (ymr)
*Foto Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 30 Januari 2020/doc video WHO.