Geriatri.id—Hasil survei di 27 negara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa, lansia tidak bersedia mengisolasi ketika diminta dan tidak mau mematuhi beberapa langkah pencegahan COVID-19.
Hasil survei ini mengkhawatirkan karena orang lanjut usia (lansia) termasuk kelompok yang paling berisiko tinggi saat pandemi COVID-19 ini.
Jean-François Daoust dari University of Edinburgh, UK, mempresentasikan temuan ini dalam jurnal akses terbuka PLOS ONE pada 2 Juli 2020. Daoust memeriksa hasil survei dari 72.417 orang dari segala usia di 27 negara yang berbeda.
Negara yang disurvei yaitu Indonesia, Australia, Brasil, Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Hong Kong, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Norwegia, Filipina, Arab Saudi, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Taiwan, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Sementara kelompok usia yang disurvei adalah 19-29, 30-39, 40-49, 50-59, 60-69, 70,79, dan 80-89. Sruveri berlangsung pada rentang April-Mei 2020.
Survei bertanya tentang kesediaan orang untuk mengisolasi diri jika perlu, serta kepatuhan mereka dengan langkah-langkah pencegahan tertentu, seperti mencuci tangan atau memakai masker.
Analisis menunjukkan bahwa responden dengan usia 50 sampai 59 tahun tidak mau mengisolasi diri jika mereka mulai merasa sakit atau jika mereka disarankan untuk melakukannya oleh dokter atau petugas kesehatan.
Responden lansia, di atas 60 tahun, juga tidak mau mengenakan masker di luar rumah dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda. Lansia hanya mau menghindari transportasi umum dan menghindari pertemuan kecil atau menjamu tamu.
Temuan ini menunjukkan bahwa perlu upaya untuk meningkatkan strategi kesehatan masyarakat yang mendorong lansia mematuhi langkah-langkah pencegahan. Pemahaman lebih dalam tentang sikap dan kepatuhan lansia dapat mengurangi jumlah kematian akibat pandemi.*** (ymr)
*Foto Pixabay