Kembali
×
Positif dan Optimis, Jadi Lansia Pemenang Hadapi Pandemi Covid-19
07 April 2020 14:21 WIB

geriatri.id - Bersikap optimis dan mengambil inspirasi dari cerita-cerita positif yang ada terkait orang, khususnya lansia yang mampu sembuh dan bertahan dari pandemi Covid-19, bisa menjadi kunci bagi lansia untuk menjadi lansia bermental pemenang. "Misalnya, di berita ternyata ada lansia berusia 102 tahun yang berhasil sembuh dari virus Corona," kata Psikolog yang juga mantan perwira tinggi TNI Brigjen TNI (Purn.) Irwan Amrun, M.Psi, kepada geriatri.id.

Secara medis, ujar Irwan, lansia imunitasnya sudah berkurang. Yang bisa dilakukan lansia untuk meningkatkan imunitasnya secara fisik adalah dengan adalah dengan membangun mental pemenang, dengan mengambil cerita-cerita positif sehingga menjadi optimis menghadapi situasi pandemi Covid-19. "Secara fisik karena mental pemenang itu juga keseimbangan, ketika mental sehat akan mempengaruhi kesehatan fisik," jelasnya.

Irwan mengatakan, konsep ini dia pelajari selama mengabdi sebagai perwira militer. Ada anggota militer yang secara psikologi bagus, tetapi ternyata tetap desersi. Setelah dipelajari, ternyata dia secara fisik tidak kuat. Tetapi ada juga fisik kuat namun tidak diimbangi dengan sikap positif dan mental optimis, lama-lama kekuatan fisiknya terpengaruh juga.

"Jadi harus senantiasa menjaga keseimbangan. Cerita-cerita positif dimasukkan, yang penting dan genting dalam kondisi seperti ini yang bagaimana sih? Apa sih? Berita-berita baik, optimis yang memotivasi, penemuan penyembuhan yang baik bukan yang hoax," jelasnya penulis buku "Milikilah Mental Pemenang" itu.

Irwan sendiri punya cerita positif yang bisa memotivasi diri dan lingkungannya. Ceritanya ada seorang kawan di Yogyakarta yang selama ini berbisnis batik secara online, namun dalam kondisi siaga pandemi Covid-19, bisnisnya ikut terpukul, karena transportasi terbatas padahal banyak pelanggan dari luar kota seperti Kalimantan dan NTB. Namun dia tidak putus asa.

"Dia malah banting setir bikin masker dari batik, terus dimainkan di lingkungan dia, dan itu bisa menjadi magnet orang untuk membeli, bukan tak mungkin suatu saat pemerintah memesan masker batiknya, kalau menarik mengapa tidak," kisah Irwan. 

Karena itu, pada masa-masa harus berdiam di rumah, melakukan filtering atas informasi-informasi yang akan memotivasi merupakan hal yang wajib dilakukan lansia. Meski harus menjaga jarak fisik dan sosial dari anak dan cucu, sejatinya, kata Irwan, lansia tetap bisa berhubungan dengan mereka. "Selama masih bisa mengenali anak-cucu, artinya masih mendapat support, intinya significant person harus mensupport sehingga ketahanannya dibangkitkan," jelas Irwan.

"Perbanyaklah kalimat-kalimat yang memotivasi. Yang umum kembali ke keunikan yang bersangkutan, yang sama biasanya ingin diperhatikan ingin didengar, kita harus support si 'environment'-nya," pungkas Irwan. (mag) 

foto: ilustrasi mental pemenang (pixabay)

Artikel Lainnya
Artikel
13 September 2025 10:00 WIB
Artikel
12 September 2025 10:00 WIB
Artikel
11 September 2025 10:00 WIB
Artikel
10 September 2025 10:00 WIB
Tags
lansia
merawat lansia
geriatri
lansia sehat
mental pemenang
lansia bermental pemenang
covid 19
pandemi covid 19
pandemi corona
virus corona