Kembali
×
Mitos dan Fakta Seputar Diabetes (Bagian 2)
29 September 2025 08:45 WIB

Meskipun informasi mengenai diabetes kini banyak beredar, masih ada beberapa mitos yang perlu diluruskan agar penanganan diabetes bisa lebih optimal. Mari kita telaah beberapa di antaranya:

3. Jika Orang Tua Memiliki Diabetes, Anak Pasti Mengidapnya Juga?

  • Fakta: Tidak 100% benar, namun risiko anak memang lebih tinggi. Ada faktor genetik, tetapi gaya hidup dan lingkungan juga sangat menentukan.

  • Risiko Kena Diabetes:

    • Salah satu orang tua diabetes: 2-3 kali lipat lebih tinggi dari rata-rata.

    • Kedua orang tua diabetes: Hingga 50% kemungkinan.

    • Tidak ada riwayat keluarga: Risiko tetap ada, terutama jika obesitas dan kurang gerak.

  • Yang Diturunkan: Kecenderungan resistensi insulin, kebiasaan makan, serta pola aktivitas dan stres dalam keluarga.

  • Pencegahan bagi Anak:

    • Jaga berat badan ideal.

    • Aktif bergerak setiap hari.

    • Kurangi makanan manis dan olahan.

    • Periksa gula darah rutin jika sudah dewasa.

    • Terapkan pola hidup sehat sejak dini.

  • Kesimpulan: Riwayat keluarga meningkatkan risiko, tetapi diabetes bisa dicegah dengan pola hidup sehat.

4. Tidak Ada Gejala Sampai Seseorang Didiagnosis Diabetes?

  • Fakta: Sebagian benar, terutama untuk diabetes tipe 2 yang sering muncul tanpa gejala mencolok. Namun, sebenarnya ada gejala awal yang sering diabaikan.

  • Mengapa Sering Tidak Terdeteksi? Diabetes tipe 2 berkembang perlahan, sehingga banyak orang baru mengetahuinya setelah cek darah untuk keperluan lain.

  • Gejala Awal yang Sering Diabaikan:

    • Sering haus (polidipsia)

    • Sering buang air kecil, terutama malam hari (poliuria)

    • Lapar terus-menerus (polifagia)

    • Berat badan turun tanpa sebab jelas

    • Lemas, cepat capek

    • Pandangan kabur

    • Luka susah sembuh

    • Gatal terus-menerus, terutama di area lipatan

    • Kesemutan di kaki atau tangan

  • Yang Harus Dilakukan:

    • Rutin cek gula darah, terutama jika berusia >40 tahun, memiliki riwayat keluarga diabetes, obesitas, atau gaya hidup kurang aktif.

    • Waspadai gejala samar.

    • Cek HbA1c jika ragu.

  • Kesimpulan: Pemeriksaan rutin lebih penting daripada menunggu gejala muncul, karena banyak penderita diabetes tidak menyadari kondisinya.

5. Makanan/Minuman 'Ramah Diabetes' dan 'Bebas Gula' Baik untuk Anda?

  • Fakta: Ya, namun harus tetap hati-hati dan cermat. Label "ramah diabetes" atau "bebas gula" tidak selalu berarti sehat sepenuhnya.

  • "Bebas Gula": Berarti tidak mengandung gula tambahan seperti sukrosa. Namun, bisa saja tetap mengandung karbohidrat tersembunyi (tepung, maltodekstrin, dll.) yang dapat meningkatkan gula darah. Contoh: Jus bebas gula tinggi fruktosa alami, biskuit bebas gula memakai tepung tinggi IG.

  • "Ramah Diabetes": Produk diklaim aman, seringkali mengandung pemanis rendah kalori atau tinggi serat.

  • Yang Harus Diperhatikan:

    • Baca label nutrisi.

    • Lihat jumlah kalori, lemak, dan karbohidrat total.

    • Perhatikan porsi saji.

  • Bahaya Terlalu Percaya Label: Konsumsi berlebihan produk "bebas gula" atau "ramah diabetes" tetap bisa memicu lonjakan gula darah dan menyumbang kalori tinggi, sehingga menyulitkan pengelolaan diabetes.

  • Kesimpulan: Bisa dikonsumsi, tetapi harus tetap baca label dan kendalikan porsi. Label "bebas gula" tidak otomatis berarti sehat untuk penderita diabetes.

Konten ini bersifat edukatif. Mohon periksakan kondisi Anda ke fasilitas kesehatan terdekat dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis terkait jika ada keluhan atau sakit.


 

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
28 Oktober 2025 08:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 07:00 WIB
Tags
Geriatri
Lansia Indonesia
Geriatri Sehat
Menua Bahagia
Diabetes