Meskipun informasi mengenai diabetes kini banyak beredar, masih ada beberapa mitos yang perlu diluruskan agar penanganan diabetes bisa lebih optimal. Mari kita telaah beberapa di antaranya:
1. Penderita Diabetes Tidak Boleh Mengonsumsi Gula?
Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Penderita diabetes boleh mengonsumsi gula, namun harus sangat dibatasi dan dikendalikan. Tubuh tetap memerlukan glukosa sebagai sumber energi. Kuncinya adalah memilih jenis, jumlah, dan waktu konsumsi yang tepat.
Yang Disarankan:
Karbohidrat Kompleks Alami: Buah segar (dalam porsi kecil seperti apel, pir, pepaya), ubi, oat, nasi merah.
Pemanis Pengganti (dengan izin dokter): Stevia, eritritol, sukralosa.
Makanan Indeks Glikemik Rendah: Makanan tinggi serat, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Panduan Utama:
Jumlah: Maksimal 4 sendok teh gula per hari (termasuk semua makanan dan minuman).
Jenis: Pilih gula alami dan kompleks.
Waktu: Jangan konsumsi gula saat perut kosong, lebih aman setelah makan utama.
Mitos yang Perlu Diluruskan:
"Diabetes tak boleh makan buah manis!" - Boleh, asalkan porsinya dikontrol (contoh: 1/2 pisang ukuran sedang).
"Madu pasti aman!" - Madu tetap gula, meskipun alami, tetap bisa menaikkan gula darah.
Kesimpulan: Diabetes bukan tentang larangan total, melainkan soal keseimbangan dan bijak dalam memilih asupan.
2. Penderita Diabetes Boleh Makan Gandum, Tapi Tidak Bisa Makan Nasi?
Fakta: Nasi putih boleh dikonsumsi, namun terbatas. Gandum, terutama gandum utuh, memang lebih aman.
Mengapa Nasi Perlu Dibatasi? Nasi putih memiliki indeks glikemik (IG) tinggi, yang dapat cepat menaikkan gula darah jika dikonsumsi berlebihan atau tanpa serat dan protein.
Keunggulan Gandum: Gandum utuh (roti gandum utuh, oat, beras merah/coklat) lebih kaya serat, diserap tubuh lebih lambat, dan membantu menjaga gula darah tetap stabil.
Tips Konsumsi Nasi:
Campur nasi putih dengan nasi merah atau quinoa.
Konsumsi dalam porsi kecil.
Selalu padukan dengan sayur dan protein (ikan, tahu, tempe).
Hindari nasi goreng karena IG-nya bisa lebih tinggi.
Kesimpulan: Gandum lebih ramah diabetes, namun nasi masih bisa dinikmati dengan pengaturan yang tepat.
Konten ini bersifat edukatif. Mohon periksakan kondisi Anda ke fasilitas kesehatan terdekat dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis terkait jika ada keluhan atau sakit.