Apa yang bisa terjadi? Mari kita rinci.
Dampak Psikologis
Merindukan pasangan setiap hari
Sering menangis, sulit tidur
Merasa hidup “hampa” dan kehilangan makna
Lansia bisa mengalami depresi karena rasa kehilangan yang sangat kuat
Menolak makan, enggan bicara, atau kehilangan minat pada kegiatan biasa
Apalagi jika pasangan yang meninggal biasanya mengatur urusan keuangan, obat, atau aktivitas harian
Dampak Sosial
Kehilangan teman ngobrol, sahabat tidur, atau orang yang paling dipercaya
Waktu makan, tidur, dan pagi hari terasa sangat sunyi
Beberapa lansia mulai jarang keluar rumah
Bisa merasa “tak ingin merepotkan orang lain”
Dampak Fisik
Nafsu makan menurun → berat badan turun
Tekanan darah tidak stabil karena stres
Risiko penyakit jantung atau stroke bisa meningkat pada masa berduka
Dengarkan cerita tentang pasangan yang telah tiada
Biarkan mereka menangis dan berduka
Tawarkan pelukan atau sentuhan fisik yang menguatkan
Jalan pagi, ke pengajian, posyandu lansia, atau sekadar minum teh bersama tetangga
Aktivitas sosial membantu memulihkan perasaan terhubung
Duka itu proses. Jangan memaksa mereka “cepat move on”
Tapi bantu perlahan untuk kembali menjalani hidup sehari-hari
Menulis jurnal kenangan
Merawat tanaman, mengasuh cucu, ikut kelompok lansia
Kegiatan ini memberi rasa berguna dan bisa menjadi terapi
Ajak ikut pengajian, ibadah rutin, atau refleksi spiritual
Bisa memberi ketenangan batin dan harapan
Kehilangan pasangan bagi lansia adalah salah satu bentuk duka paling dalam, tapi dengan dukungan keluarga dan lingkungan, mereka bisa perlahan bangkit. Yang dibutuhkan bukan selalu solusi besar — tapi kehadiran tulus, telinga yang mau mendengar, dan kasih sayang setiap hari.