Sebagai jamaah biasa yang banyak membantu lansia saat menjalankan ibadah haji tahun 2025 tentu ingin berbagi. Apalagi komposisi jamaah haji Indonesia tidak lain adalah mayoritas lansia karena waktu keberangkatan yang harus menunggu lama. Berikut beberapa poin penting disampaikan oleh Farid, pembaca Geriatri-ID berkaitan dengan perjalanan Ibadah Haji tahun 2025. Semoga menjadi pelajaran bagi semua.
Lansia sebaiknya jika berangkat sendiri harus ikut KBIH, namun keluarga harus memastikan kualitas KBIH. Memastikan KBIH mempunyai Mutawif yang mempunyai Nusuk sehingga bisa mengawal jamaahnya hingga puncak Haji Di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Diperketat tes kesehatan (Istithaah)
Olahraga sebelum melaksanakan Ibadah haji
Jamaah Lansia Selalu didampingi.
Di tanah Suci semua amal baik dan buruk dibalas kontan. Jika banyak amal baik In Syaa Allah akan dilancarkan oleh Allah SWT dan begitu pula sebaliknya.
Jamaah yang lebih muda harus lebih sabar dalam menemani jamaah lansia.
Kesampingkan ego.
Lebih peka dengan keadaan lingkungan dan jamaah lain.
Manfaatkan gadget. Banyak aplikasi yang bisa membantu kita di Arab Saudi. Aplikasi bahasa, karena tidak hanya bahasa arab, bahasa lain di seluruh dunia juga dibutuhkan. Taksi Online. Arah Kiblat dan lainnya.
Banyak minum air putih.
Jangan biarkan jamaah pergi kemana-mana sendiri, minimal pergi berdua.
Selalu sertakan nomor penting di tas jamaah maupun tempat lain, misal di HP, dompet, Gelang Jamaah.
Lakukan pemetaan lingkungan di hotel tempat tinggal, tenda jamaah dan tempat lain. Cari tahu posisinya, masjid ,toilet terdekat, tempat makan, minum bahkan polisi
Pembangunan Masjidil haram sangat masif kita harus teliti. Dimana letak terminal dan dari mana arah berjalan. Lihat posisi Zamzam tower sebagai patokan.