Kembali
×
Komplikasi Diabetes menjadi Tantangan Berat bagi Lansia
04 April 2025 16:47 WIB

Perjuangan aktor senior Ray Sahetapy (68 tahun) yang baru berpulang adalah pelajaran penting. Faktor gaya hidup menjadi penentu agar oma opa bisa terhindari dari komplikasi diabetes atau penyakit gula. Gaya hidup agar gula darah tidak melebihi ambang pun akhirnya menjadi solusi agar usia hidup yang panjang tetap mandiri dan sehat.

Diabetes, terutama diabetes tipe 2, merupakan kondisi kesehatan yang sering dialami oleh lansia. Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi diabetes semakin meningkat. Komplikasi ini tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup lansia, tetapi juga dapat mengancam jiwa jika tidak dikelola dengan baik. Berikut adalah beberapa komplikasi diabetes yang perlu diwaspadai pada lansia:

1. Komplikasi Jantung dan Pembuluh Darah

Diabetes meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Pada lansia, kondisi ini dapat diperparah oleh penurunan fungsi organ dan penumpukan plak di pembuluh darah. Gejala seperti nyeri dada, sesak nafas, atau kelelahan ekstrem harus segera diperiksakan ke dokter

2. Neuropati Diabetes (Kerusakan Saraf)

Kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi sering terjadi pada lansia. Gejalanya meliputi kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan dan kaki. Neuropati juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan, saluran kemih, dan fungsi seksual, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari

3. Retinopati Diabetes (Kerusakan Mata)

Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di retina, yang berpotensi menyebabkan kebutaan. Lansia dengan diabetes disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin untuk mendeteksi dini retinopati dan mencegah kerusakan permanen

4. Gagal Ginjal

Diabetes adalah salah satu penyebab utama gagal ginjal kronis. Pada lansia, fungsi ginjal yang sudah menurun akibat penuaan dapat semakin memburuk jika kadar gula darah tidak terkontrol. Gejala seperti pembengkakan di kaki, kelelahan, dan penurunan frekuensi buang air kecil harus diwaspadai

5. Infeksi dan Luka Sulit Sembuh

Kadar gula darah yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat lansia lebih rentan terhadap infeksi. Luka kecil, terutama di kaki, dapat berkembang menjadi ulkus diabetes yang sulit sembuh dan beresiko diamputasi jika tidak ditangani dengan tepat

6. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)

Lansia dengan diabetes yang menggunakan insulin atau obat penurun gula darah berisiko mengalami hipoglikemia. Gejalanya meliputi pusing, lemas, kebingungan, hingga pingsan. Hipoglikemia dapat berbahaya karena meningkatkan risiko jatuh dan cedera.

7. Demensia dan Gangguan Kognitif

Penelitian menunjukkan bahwa diabetes dapat meningkatkan risiko demensia dan penurunan fungsi kognitif pada lansia. Kadar gula darah yang tidak stabil dapat mempengaruhi kesehatan otak, menyebabkan masalah memori, sulit berkonsentrasi, dan penurunan kemampuan berpikir

Pencegahan dan Manajemen Komplikasi Diabetes pada Lansia

  • Kontrol Gula Darah

Pantau kadar gula darah secara rutin dan ikuti anjuran dokter

  • Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan rendah gula, tinggi serat, dan rendah lemak jenuh

  • Olahraga Teratur

Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau yoga dapat membantu mengontrol gula darah

  • Rutin Periksa Kesehatan

Lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini komplikasi

  • Edukasi dan Dukungan Keluarga

Dukungan dari keluarga sangat penting dalam membantu lansia mengelola diabetes

Dengan pemahaman yang baik tentang risiko komplikasi diabetes pada lansia, langkah pencegahan dan penanganan yang tepat dapat dilakukan. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk perawatan yang optimal dan menjaga kualitas hidup lansia

 

Sumber:

https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1124430/

https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/diabetes--penyakit-ginjal/diabetes-melitus-tipe-2

https://www.uchicagomedicine.org/forefront/health-and-wellness-articles/diabetes-older-adults

Artikel Lainnya
Artikel
12 September 2025 10:00 WIB
Artikel
11 September 2025 10:00 WIB
Artikel
10 September 2025 10:00 WIB
Artikel
09 September 2025 10:00 WIB
Tags
geriatri
Lansia
Kesehatan
Indonesia
Ray Sahetapy
OmaOpa
Diabetes
Stroke