Geriatri.id - Post-power syndrome adalah kondisi psikologis yang sering dialami seseorang setelah kehilangan jabatan atau posisi tertentu. Namun, sindrom ini tidak hanya berkaitan dengan kekuasaan atau pekerjaan semata.
Seseorang yang terbiasa aktif dalam berbagai kegiatan juga dapat mengalami kondisi ini ketika aktivitas tersebut tiba-tiba hilang dari kehidupannya.
Kehilangan sesuatu yang telah menjadi bagian dari rutinitas dapat membuat seseorang sulit menerima perubahan.
Mereka terus membandingkan pencapaian di masa lalu dengan kondisi saat ini.
Baca Juga: Catat! Ini Daftar 144 Penyakit yang Dijamin BPJS Kesehatan
Pada akhirnya dapat memicu perasaan depresi dan menurunkan rasa percaya diri.
Tidak heran jika post-power syndrome sering terjadi pada individu yang baru saja memasuki masa pensiun.
Dampak dan Gejala Post-Power Syndrome
Post-power syndrome tidak hanya mempengaruhi kondisi mental seseorang, tetapi juga berdampak pada aspek fisik dan perilaku.
Berikut beberapa gejala yang sering muncul:
Gejala Fisik
- Penampilan terlihat kurang sehat
- Mudah lelah dan rentan terhadap penyakit
- Wajah tampak murung dan kurang ceria
Gejala Emosional
- Mudah tersinggung dan lebih sensitif
- Sering merasa hampa, kesepian, atau kecewa
- Merasa tidak dihargai dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial
Gejala Perilaku
- Menjadi pendiam dan pemalu
- Terlalu sering membicarakan prestasi masa lalu
- Menunjukkan sikap agresif atau mudah marah
Pensiun seharusnya menjadi awal dari perjalanan baru yang penuh kebahagiaan, bukan akhir dari segalanya.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Karena itu, hadapi perubahan dengan sikap positif agar tetap menjalani hidup dengan penuh semangat dan makna.***
*Ilustrasi - Kenali gejala post-power syndrome.(Pixabay)
Video Lansia Online