Geriatri.id - Akhir-akhir ini, pemberitaan di media massa dan media sosial ramai membicarakan tentang sepeda lipat Brompton, salah satu barang selundupan yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Karena kasus tersebut, sang dirut pun kemudian dicopot jabatannya oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Sepeda Brompton ini memang bukan sepeda lipat sembarangan. Harganya mencapai puluhan juta rupiah. Bahkan ada yang mencapai Rp50 juta, belum termasuk pajak tentunya.
Nah, bicara soal bersepeda, kegiatan meng-gowes ini baik juga dilakukan oleh para lanjut usia (lansia). Lalu apa saja manfaat bersepeda di usia senja?
Sebelum mengupas hal itu, kita perlu tahu bahwa semakin bertambah usia, umumnya seseorang akan merasa semakin sulit untuk tetap aktif.
Ya, seiring bertambah umur, tulang dan struktur otot makin menurun. Seseorang mungkin mengalami sakit dan nyeri yang menghambat keinginan kuat untuk berolahraga.
Bersepeda adalah salah satu latihan terbaik untuk tubuh yang menua. Bermain sepeda membantu kinerja sistem kardiovaskular dan menjaga kesehatan jantung lansia.
Bersepeda adalah kegiatan olahraga yang risikonya minimal, bahkan bisa mengurangi ketegangan pada persendian. Banyak penelitian menunjukkan bahwa bersepeda sebenarnya dapat memperlambat proses penuaan.
Lalu, bagaimana manfaaat bersepeda bagi lansia? Kebanyakan orang mengalami puncak biologis antara usia 20 dan 35 tahun. Setelah itu, orang mulai mengalami kelemahan otot dan fungsi jantung dan paru-paru pun melemah.
Seiring bertambahnya usia, kapasitas latihan dan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik secara intens pun menurun.
Namun, bersepeda justru bisa memperlambat perkembangan penuaan. The Guardian melaporkan pada sebuah studi yang membandingkan pengendara sepeda antara usia 55 dan 79 dengan sekelompok orang dewasa yang sehat yang tidak berolahraga secara teratur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendara sepeda mengalami penurunan massa otot yang lebih lambat daripada mereka yang tidak berolahraga.
Nah berikut ini beberapa manfaat lain dari bersepeda meliputi:
• Tingkat testosteron yang stabil pada pria
• Kekuatan yang terjaga
• Tingkat lemak tubuh konstan
• Peningkatan kadar kolesterol
Satu temuan penting adalah bahwa bersepeda meningkatkan kekebalan tubuh.
Seiring bertambahnya usia, timus yaitu organ yang menghasilkan sel-T, menyusut. Sel-T berpartisipasi dalam respons imun terhadap antigen. Pengendara sepeda dalam penelitian ini tampaknya memproduksi sel T sebanyak individu yang masih muda.
Dalam studi lain, para peneliti menemukan bahwa peserta yang menjalani pelatihan interval secara signifikan mengubah tingkat aktivitas gen yang memengaruhi kesehatan mitokondria.
Pengendara sepeda di pada studi ini menunjukkan hasil yang sangat menonjol. Dengan kata lain, penurunan kesehatan sel otot, yang berhubungan dengan penuaan, dapat diminimalkan pada individu-individu ini.
Bersepeda juga dapat membantu lansia hidup lebih lama. Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam BMJ menemukan bahwa orang yang secara teratur bepergian dengan sepeda memiliki risiko kematian yang lebih rendah, penyakit kardiovaskular, dan kanker.
Yuk, mulai rajin bersepeda!
Hilman/Foto: freepik.com
Referensi: https://bikemunk.com/cycling-ageing/