Geriatri.id - Hingga saat ini, minum kopi menjadi sebuah tren atau gaya hidup. Baik itu di kalangan muda dan dewasa. Tak terkecuali, para lanjut usia (usia) juga menyukai kopi.
Memang, kopi merupakan salah satu jenis minuman yang menarik bagi berbagai kalangan. Ada beragam jenis kopi yang ada di pasaran misalnya arabika, robusta atau canephora.
Selain itu, berbagai campuran kopi yang mengandung beberapa jenis kopi asal berbeda ditawarkan di kedai-kedai kopi di seluruh dunia.
Nah, campuran kopi ini dapat berbeda secara substansial sesuai dengan komponennya, terutama untuk proporsi kafein. Kafein adalah unsur utama kopi yang menjadi patokan toleransi kopi.
Perlu kita tahu, seseorang yang kondisi hatinya sehat, sebagian besar kafein terdegradasi oleh sistem enzimatik mikrosom hati.
Kafein sebagian besar terdegradasi menjadi zat paraxanthine, sebagian ke theobromine dan theophilin, dan sejumlah kecil kafein yang tidak berubah diekskresikan melalui urin.
Berita Lansia:
LANSIA ONLINE, Kelas Kesehatan dari Rumah
Bila Lansia Sakit, Begini Cara Tepat Merawatnya
3 Kunci Sukses Agar Lansia Sehat, Apa Saja?
Menjadi Lansia Sehat dan Bahagia Tanpa Kerentaan
Karena itu, metabolisme kafein tergantung pada keadaan sistem enzimatik hati. Nah, seorang lanjut usia dengan sistem enzimatik yang sudah kurang baik tidak mentolerir kopi dengan kafein.
Untuk lansia, disarankan atau dibolehkan minum kopi tanpa kafein. Akan tetapi ingat, hal ini hanya jika perut atau saluran pencernaan lansia tersebut sehat. Pasalnya, kopi tanpa kafein dan kopi dengan kafein menyebabkan perut mulas.
Adapun jumlah kopi (atau kadar 50-100 mg kafein atau 5-10 g bubuk kopi sehari) dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang lanjut usia.
Namun, kopi dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan efek samping yang sangat tidak menyenangkan, bahkan mengancam jiwa.
Oleh karena itu, orang lanjut usia disarankan untuk minum kopi dalam jumlah sedang karena tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan.
Nah, para lansia, masih boleh kok ‘nongkrong’ sambil ngopi dengan teman atau kerabat. Tapi, ingat syarat dan ketentuannya ya!***
Hilman/foto: freepik.com
Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10914439
Video Lansia: