Geriatri.id - Sejumlah pertanyaan seputar ibadah haji aman dan sehat bagi lansia diajukan Sobat Geriatri pada Program Lansia Online, Geriatri TV, Sabtu 27 Januari 2024.
Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab Direktur Utama Rumah Sakit Haji UIN Jakarta, dr. Flori Ratna Sari, Ph.D yang menjadi narasumber.
- Dok, ayah saya bermur 78 tahun ada masalah PPOK, lambung dan saluran kemih. Apakah memungkinkan berangkat haji atau umrah? Jika memungkinkan, apa yang harus diperhatikan?
Kalau kita lihat dalam syarat isthitaah, yang paling sering menimbulkan istithaah-nya tidak terpenuhi adalah memang PPOK tapi PPOk-nya juga ditentukan.
PPOK tidak memenuhi syarat istithaah itu adalah PPOK yang derajatnya paling tinggi. Paling tinggi disini, ia membutuhkan oksigen terus-menerus.
PPOK derajat tiga dan empat dianjurkan untuk tidak istithaah karena membutuhkan oksigen. Jadi saturasinya akan turun kalau tidak diberikan oksigen dalam kondisi biasa.
Dalam kondisi haji kan lebih berat lagi. Dan ini yang perlu dipastikan pemeriksaan PPOK-nya.
Sementara untuk lambung dan infeksi saluran kemih, sebetulnya kalau tidak ada komplikasinya termasuk penyakit yang bisa dikendalikan, tidak masuk dalam daftar yang mungkin mengganggu istithaah.
Untuk lambung, selama tidak ada perdarahan lambung tidak masuk dalam kondisi yang istithaahnya harus diawasi.
Jadi apa yang harus dilakukan? Untuk persiapan haji dan umrah, di masa tunggu dikonsulkan semua penyakit orang tua agar mendapatkan tata laksana.
Khusus PPOK-nya harus dijaga agar tidak naik derajatnya. Agar tidak naik, tentu harus dikonsulkan, obatnya harus diminum teratur dan harus mendapatkan terapin teratur.
Misalnya harus di-fisioterapi, difisoterapi agar saat berangkat tidak jatuh ke dalam PPOK yang menyebabkan istithaahnya menjadi tidak terpenuhi dan tidak boleh berangkat.
- Dok, apakah ada jeda waktu pendaftaran dengan waktu berangkat? Idealnya sampai usia berapa lansia di masih bisa mendaftar haji?
Kalau waktu tunggu memang ada. Jadi sudah ada regulasi dari bayar sampai menunggu berangkat, yang mengatur Kementerian Agama. Jadi regulasinya memang ada.
Terus kalau pertanyaannya sampai umur berapa? Kalau kita lihat dalam peraturan 2024 terbaru, tidak ada pembatasan usia berangkat tetapi yang ada adalah pembatasan dalam istithaah kesehatannya.
Jadi kalau ditanya umur 100 (tahun) boleh (berangkakt)? Umur 100 boleh.
Kemarin ada yang berangkat umurnya 100, tapi Alhamdulillah sehat wal afiat. Jadi artinya tidak ada gangguan istithaah-nya.
Jadi jika ditanya apakah bisa berangkat umur 100 boleh, 90 boleh karena tidak ada batasan usia, jadi tetap semangat.
Yang menjadi pegangan adalah isthitaah kesehatannya. Ada juga pasien walau usianya masih muda pada saat berangkat gagal ginjalnya itu berat akhirnya tidak jadi berangkat.
Jadi kalau pertanyaannya usianya dibatasi atau nggak, nggak, yang penting istithaahnya.
- Dok, apa yang harus disiapkan sebelum berangkat haji? Insya Allah berangkat haji di usia 56 tahun.
Kalau berangkat di usia 56 tahun, di Indonesia masih ketegori remaja untuk jemaah haji. Karena yang berangkat itu ada 109, 110, 80, 90 tahun.
Usia 56 itu masih bisa lari 5 kilometer tiap pagi.
Kenapa jemaah haji kita nerangkat di usia lanjut? Ini lebih karena regulasi keberangkatan haji yang cukup lama. Jadi masa tunggunya cukup lama.
Beda mungkin dengan negara-negara lain seperti Malaysia yang berangkatnya jauh lebih muda 30, 40 tahun.***
Foto - Jemaah haji lansia.(Dok.Kemenag)
Video Lansia Online