Kembali
×
Lansia Ingin Gigi Lebih Putih, Apakah Berbahaya?
22 Januari 2024 20:05 WIB

Geriatri,id - Banyak orang termasuk dari kalangan lansia ingin memutihkan gigi mereka. Ada yang ke dokter gigi, ada pula yang melakukannya sendiri di rumah. 

Apakah pemutihan gigi berbahaya?

Banyak lansia menginginkan gigi lebih putih dan ini menjadi sebuah tantangan tersendiri.

Line Bjerklund Pedersen, seorang dokter gigi sekaligus ketua dewan etik Asosiasi Gigi Norwegia prihatin dengan perawatan gigi untuk tujuan kosmetik karena berpotensi merusak enamel.

Menurut Pedersen, gigi orang lansia lebih rentan terhadap kerusakan.

Terlebih lagi, memutihkan gigi yang berubah warna seiring bertambahnya usia sulit dilakukan.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi

“Ini hampir mustahil. Setiap pemutihan juga akan memudar. Jika Anda terus memutihkannya, kemungkinan besar gigi Anda akan rusak,” ujarnya dikutip dari sciencenorway.no.

Pedersen mengingatkan minuman seperti anggur, kopi dan lain-lain bisa mengakibatkan enamel keropos dan melemah.

Pedersen menyarankan dokter gigi unyuk menghindari layanan pemutihan gigi, kecuali ada alasan berhubungan dengan kesehatan.

Aida Mulic peneliti senior di Nordic Institute of Dental Materials (NIOM) menegaskan pemutihan gigi dengan metode modern di dokter gigi adalah pilihan paling tepat.

“Namun bahan pemutih bersifat asam tidak kami sarankan untuk terlalu sering digunakan,” kata Mulic.

Pemutihan gigi bagian dari pengobatan


Pengobatan harus selalu dilakukan berdasarkan diagnosis sesuai aturan etika kedokteran gigi.

Langkah pentingnya adalah mencari tahu apakah pasien mendapat manfaat dari pengobatan itu.

Seringkali, hal ini baru diketahui setelah pengobatan dimulai.

Mulic menyebut banyak manfaat pemutihan gigi tetapi sebagai pengobatan untuk alasan kesehatan dan bukan kosmetik.

“Pemutihan gigi efektif jika ada alasan masuk akal untuk menjalani perawatan,” katanya.

Beberapa orang mengalami kerusakan gigi yang menyebabkan warna keabu-abuan atau bermasalah dengan email gigi.

“Dalam kasus seperti itu, pemutihan gigi adalah metode lebih lembut dibandingkan penambalan, mahkota gigi, laminasi, dan veneer,” katanya.

Mulic meyakini banyak orang lebih menyukai warna alami gigi yang sehat. Tetapi persolannya, orang bisa dengan mudah membeli produk pemutih gigi.

“Ada banyak hal ilegal di pasar Norwegia. Namun, pasien masih dapat mengaksesnya,” kata Mulic.

Dia mengatakan pasar online berasumsi lebih banyak orang ingin melakukan pemutihan gigi sendiri dibanding ke dokter gigi.


Padahal jika pergi ke dokter gigi, perawatannya akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

Bahan pemutih yang digunakan dokter gigi memiliki konsentrasi sesuai kebutuhan untuk mencapai efek pemutihan.

Makanan yang mengandung pewarna seperti kopi, teh, dan selai blueberry dapat menyebabkan perubahan warna gigi.

Perubahan warna itu bisa dihilangkan dengan mengunjungi dokter gigi.

Mulic mengingatkan untuk berhati-hati dalam menggunakan pasta gigi yang banyak mengandung bahan abrasif.

Dia mengajak orang untuk lebih memikirkan kesehatan gigi dibandingkan gigi putih.

“Untuk menjaga gigi dan mencegah gigi berlubang, penting menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride,” pungkasnya.***

Ilustrasi - Banyak orang ingin memutuhkan gigi, berbahakah?(Pixabay)

Video Lansia Online

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
gigi lansia
lansia
lansia sehat
lansia bahagia
merawat lansia
lansia online
berita lansia
geriatri