geriatri.id - Hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018 menyebutkan penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia mencapai 24,49 juta jiwa. Populasi lansia cenderung meningkat seiring dengan peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Edi Suharto mengatakan angka tersebut diprediksi akan terus meningkat atau dalam istilah lain, struktur demografi Indonesia tergolong berstruktur tua. Karena itu, Kemensos mengambil langkah strategis untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi lansia.
"Maka kita harus mengambil langkah-langkah antisipatif agar lansia di Indonesia lebih sehat dan produktif agar dapat terus berperan dalam pembangunan bangsa," ujar Edi, dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, Edi memaparkan empat langkah penting untuk memperkuat layanan lansia agar lebih produktif.
Pertama, membangun kesadaran keluarga akan kesehatan lansia secara utuh.
"Keluarga merupakan unsur terpenting bagi bangsa dan negara. Dari keluarga kita bisa berharap bisa mewujudkan lansia yang aktif, sehat dan tetap berguna untuk bangsa dan negara," harapnya.
Kesadaran keluarga penting terutama dalam mendeteksi kerentanan lansia. Lansia perlu dipahami dari aspek kehidupan sebelumnya (fase anak, fase remaja dan fase dewasa) sesuai dengan pendekatan siklus hidup.
"Nah, penguatan keluarga semacam ini merupakan tugas pemerintah pusat dan daerah," kata Edi.
Kedua, semua pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah dituntut proaktif memberikan dukungan. Masyarakat diharapkan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada lansia antara lain dengan memberi kesempatan kerja sesuai kemampuan. Selain itu juga menyediakan ruang publik untuk lansia mengekspresikan diri.
Sarana layanan dukungan bagi lansia seperti sarana peribadatan, layanan dukungan mental, dan spiritual penting disiapkan. Selain itu, adanya jaminan kesehatan lansia terlantar di panti jompo atau panti sosial agar lansia merasa dipedulikan dan tidak terasingkan.
Ketiga, sejalan dengan inovasi teknologi komunikasi, penggunaan teknologi dalam mendukung layanan terhadap lansia juga penting karena dapat mewujudkan lansia mandiri dan tidak membebani keluarga. Misalnya, dengan memberikan akses layanan negara secara online, baik layanan konsultasi kesehatan, konsultasi ekonomi, dan sosial.
Keempat, aksi nyata pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan kemudahan pada lansia dalam penggunaan fasilitas umum di antaranya, puskesmas ramah lansia, fasilitas gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, pasar, terminal bus, stasiun kereta api, dan taman kota, dan sebagainya.
Dengan menata ulang seluruh sarana tersebut sesuai kebutuhan khusus dan keterbatasannya,lansia dapat beraktivitas dengan nyaman dalam kesehariannya.