Kembali
×
Penuaan yang Sehat: Apa Arti dan Maknanya Bagi Lansia?
12 Desember 2023 08:54 WIB

Geriatri.id - Ada sejumlah alasan ketika seseorang mempertimbangkan untuk menjadi tua. Kemungkinan besar karena keinginan mandiri secara fisik dan finansial, melakukan aktivitas menyenangkan dan menarik, serta dekat dengan orang tercinta. 

Pertanyaan besarnya bagaimana setiap lansia, tidak peduli negara atau status sosial ekonominya, dapat mewujudkan itu. 

Survei terbaru McKinsey Health Institute (MHI) terhadap lebih dari 21.000 lansia (didefinisikan orang berusia 55 tahun ke atas) di 21 negara menemukan sebagian besar responden sepakat tentang pentingnya memiliki tujuan, mengelola stres, menikmati hubungan bermakna dengan orang lain, dan menjaga kesehatan. 

Berdasarkan penelitian MHI sebelumnya, analisis ini meneliti titik temu dari banyak faktor dengan kesehatan dan kesejahteraan subjektif, atau persepsi responden di seluruh dimensi mental, fisik dan sosial.

Tidak mengherankan, salah satu hasil penelitian menamukan lansia dengan stabilitas keuangan di mana pun negaranya lebih mungkin mematuhi kebiasaan sehat, termasuk kebiasaan meningkatkan kesehatan kognitifnya.

Hal ini bertentangan dengan persepsi bahwa lansia tertinggal dalam teknologi dibandingkan mereka yang lebih muda.

Adopsi teknologi semakin meluas, terutama dalam penggunaan ponsel pintar, di kalangan populasi lansia.

Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia

Namun pada topik lain, termasuk bagaimana responden memandang cara terbaik untuk tetap sehat, tanggapannya sangat bervariasi. 

Secara khusus, responden di negara berpendapatan tinggi (HIEs) belum tentu memiliki tingkat kesejahteraan lebih tinggi dibandingkan negara berpendapatan menengah atas (UMIEs) dan negara berpendapatan rendah dan menengah (LMIEs). 

Misalnya, hampir 20 persen responden di HIE mengatakan mereka ingin bekerja di hari tua, namun saat ini mereka tidak melakukannya. 

Responden yang tinggal di HIE juga menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat jauh lebih rendah dibandingkan di negara lain.

Peneliti melanjutkan penelitian MHI sebelumnya mengenai enam shift yang diperlukan untuk penuaan sehat.

Tujuannya untuk meninjau kembali persepsi penuaan seputar kapasitas dibandingkan usia kronologis.

MHI menanyakan kepada responden tentang 53 faktor, mulai dari partisipasi masyarakat hingga olahraga.

Ini untuk menilai apa yang paling penting bagi lansia dan bagaimana faktor-faktor itu dapat mempengaruhi kesehatan. 

Analisis itu mengungkapkan tujuan, stres, aktivitas fisik, pembelajaran seumur hidup, hubungan bermakna dengan orang lain, dan keamanan finansial merupakan faktor-faktor paling terkait erat dengan persepsi kesehatan responden secara keseluruhan.

Meski terdapat perbedaan di setiap negara, secara keseluruhan, responden di HIE dan UMIE menekankan pada stres dan keputusan keuangan.

Sedangkan responden di LMIE menekankan pentingnya olahraga dan tidur. 

Faktor-faktor ini seringkali terkait dengan cara responden memandang kesehatan mental, fisik, sosial, dan spiritual mereka.

Secara keseluruhan, persepsi kesehatan responden survei di keempat dimensi menurun seiring bertambahnya usia. Kesehatan fisik mengalami penurunan paling tajam 38 persen jika melihat rata-rata respons, di semua negara, antara kelompok termuda dan tertua. 

Bagi orang berusia 55 hingga 64 tahun, kesehatan mental cenderung menjadi dimensi yang dinilai paling positif. 
Bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas, kesehatan spiritual menjadi dimensi yang dinilai paling positif.

Saat mengkaji perekonomian dan apakah pengaruhnya terhadap kesehatan, gambarannya beragam. 

Rata-rata, responden di LMIEs melaporkan kesehatan yang lebih baik dibandingkan di HIEs. 

Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi

Namun responden di HIEs melaporkan peningkatan kesehatan di semua dimensi, mulai dari usia sekitar 55 tahun hingga sekitar usia 79 tahun, yang mungkin berkorelasi dengan masa pensiun.

Australia dan Jepang adalah dua negara yang persepsi kesehatan mental, sosial, dan spiritualnya meningkat seiring bertambahnya usia.

Skor di mereka yang berusia 80 tahun ke atas lebih tinggi dibandingkan 55 dan 64 tahun.

Responden di Tiongkok melaporkan penurunan terkecil dalam kesehatan fisik, sedangkan responden di Swedia melaporkan penurunan terkecil dalam kesehatan mental dan sosial. 

Responden di Mesir, Nigeria, dan Afrika Selatan -negara Afrika yang terwakili dalam survei ini- melaporkan penurunan terkecil dalam kesehatan spiritual.***

Sumber: mckinsey.com

Ilustrasi - Menua dengan sehat dan bahagia.(Pixabay)

Video Lansia Online

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
lansia
lansia sehat
lansia bahagia
merawat lansia
survei lansia
geriatri
berita lansia
lansia online