Geriatri.id - Penggunaan olah raga dalam pengobatan diabetes mellitus bukan hal baru karena dipergunakan sebelum ditemukannya insulin pada 1921.
Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia termasuk lansia dan status fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus.
World Health Organization (WHO) dalam laporannya mengenai diabetes mellitus menyebut aktivitas fisik yang dirancang menurut usia dan status fisik merupakan bagian penting dalam pengobatan diabetes mellitus.
Senam mempunyai efek menaikkan aksi insulin di jaringan sehingga kebutuhan insulin menurun.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Dikutip dari sardjito.co.id, ada tiga terapi pengobatan penyakit diabetes mellitus yaitu pola hidup sehat, rutin senam diabetes dan minum obat.
Namun obat bukan terapi utama untuk diabetesi. Karena itu, diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin 3-4 kali seminggu.
Olahraga akan meningkatkan sensitivitas insulin melalui perbaikan metabolisme glukosa dan metaboisme lemak.
Intensitas senam yang tinggi akan meningkatkan sensitivitas insulin terutama melalui perbaikan metabolisme glukosa.
Dalam jangka panjang, senam mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah, memperbaiki profil lemak, menurunkan tekanan darah dan menanggulangi kegemukan.
Penderita diabetes dalam senam ini diutamakan mereka yang belum menggunakan insulin.
Meski begitu, penderita yang telah menggunakan insulin tetap mendapatkan manfaat dari senam ini.
Disamping bermanfaat menurunkan glukosa darah dan perbaikan profil lipid, senam juga mencegah komplikasi.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Pemilihan jenis latihan bagi pasien diabetes mellitus pada dasarnya tidak berbeda dengan orang sehat.
Memilih latihan yang disenangi, akan bisa menjamin keberlangsungan latihan secara teratur.
Jogging, bersepeda, jalan, berenang, mendayung dan senam bisa dijadikan latihan pilihan.
Hal lain yang perlu diperkatikan dalam pemilihan jenis latihan adalah keadaan penderita.
Pada penderita dengan berat badan berlebih, lebih dianjurkan memilih renang atau bersepeda agar beban pada lutut terkurangi.
Sementara penderita dengan kaki tidak sensitif harus menghindari latihan berlari atau jogging dan memilih bersepeda atau berenang.
Manfaat senam bagi penderita diabetes sangat penting.
Usahakan minimal dua kali seminggu melakukan olah raga senam agar tubuh selalu terasa segar dan bisa mengembalikan kadar gula darah dalam batas normal.
Karena banyak manfaat, senam diabetes sebenarnya tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan diabetisi, tetapi juga orang yang bukan penderita diabetes.
Tujuannya untuk mencegah agar tidak terkena penyakit diabetes.***
Foto: Gerakan senam diabetes “Persada” RSUP Dr Sardjito, 24 April 2018.(Dok.sardjito.co.id)
Video Lansia Online