Oleh: dr. Noto Dwimartutie, SpPD, KGer
Geriatri.id - Malnutrisi pada lansia merupakan sebuah persoalan serius. Malnutrisi dapat menimbulkan beberapa gangguan seperti gangguan imunitas dan memperlambat kesembuhan luka. Biaya perawatan pada lansia yang mengalami malnutrisi 60% lebih tinggi dari pasien yang memiliki nutrisi yang baik.
Lama rawat pasien lansia yang mengalami malnutrisi juga menjadi lebih panjang 2-6 hari.
Jika malnutrisi terjadi selama masa perawatan di rumah sakit, masa perawatan bahkan bisa mencapai 15 hari lebih lama dari pasien bernutrisi baik.
Pasien lansia yang mengalami malnutrisi juga berisiko 2 kali lipat untuk mengalami perawatan berulang (readmission) dalam dua minggu.
Untuk itu perlu dipahami apa itu yang dinamakan malnutrisi. Berdasarkan WHO, pengertian malnutrisi adalah kekurangan, kelebihan atau ketidakseimbangan dalam asupan energi dan/atau nutrisi seseorang
Ada tiga kondisi yang menunjukkan terjadinya malnutrisi:
1. kurang gizi, yang meliputi pemborosan (berat badan rendah), pengerdilan (tinggi badan rendah untuk usia) dan kurus (berat badan rendah) makanan ternak, NULL);
2. malnutrisi terkait mikronutrien, yang mencakup defisiensi mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral penting) atau kelebihan mikronutrien; dan
3. penyakit kelebihan berat badan, obesitas, dan yang berhubungan dengan diet (seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan beberapa jenis kanker)
Sementara, American Society for Parental and Enteral Nutrition memberi pengertian malnutrisi adalah orang yang mengalami 2 atau lebih dari 6 karakteristik berikut:
1. Asupan energi yang tidak mencukupi
2. Kehilangan berat badan
3. Kehilangan massa otot
4. Kehilangan lemak subkutan (lemak yang berada di bawah kulit dan dapat terlihat, serta dapat dicubit)
5. Akumulasi cairan yang terlokalisasi atau umum yang kadang-kadang menutupi penurunan berat badan
6. Status fungsional yang berkurang yang diukur dengan kekuatan pegangan.***