Geriatri.id - Kesepian kerap dirasakan orang lanjut usia (lansia) dengan beragam penyebabnya. Salah satunya karena pasangannya yang telah meninggal dunia.
Idealnya, jangan sampai lansia merasa kesepian. Karena itu, penting bagi anggota keluarga untuk memberi perhatian kepada lansia.
Benarkah kesepian selalu berdampak buruk pada lansia? Sebuah penelitian baru yang dilakukan para ahli dari University of Zurich di Swiss menunjukkan hasil mengejutkan.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Hasil penelitian itu telah diterbitkan dalam British Journal of Psychology.
Menurut penelitian itu, sedikit rasa kesepian mungkin menjadi keadaan yang tidak terlalu buruk untuk lansia.
Penelitian ini melibatkan sebanyak 118 orang, terdiri dari laki-laki dan perempuan berusia di atas 65 tahun.
Mereka diminta menggunakan aplikasi untuk mencatat semua interaksi sosial selama tiga pekan.
Para ahli menemukan, semakin lama lansia menghabiskan waktu dalam kesendirian, semakin banyak waktu untuk bersosialisasi pada kesempatan berikutnya.
Penelitian itu menunjukkan lansia membutuhkan waktu sendiri untuk "pemulihan energi" setelah berinteraksi dengan orang lain.
"Kesendirian merupakan bagian integral dalam kehidupan sehari-hari lansia untuk mendukung pemulihan energi," ujar para ahli dalam studinya, dikutip dari Daily Mail.
Studi terpisah meneliti hubungan sosial di kalangan usia dewasa muda. Penelitian ini dilakukan Sapien Labs merupakan badan nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat.
Sapien Labs mengkhususkan diri dalam penelitian otak.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Menurut penelitian itu, kelompok usia dewasa muda lebih diliputi rasa bersalah. Kelompok usia itu cenderung mengkhawatirkan sebuah hubungan lebih dari kekhawatiran generasi orang tua mereka.
Para ahli mempelajari sekitar 150 ribu orang berusia 18-24 tahun dari 20 negara.
Penelitian itu menemukan kelompok usia itu dua setengah kali lebih mungkin merasa bersalah atas beberapa hal, terutam terkait dengan mengecewakan orang lain dibanding generasi sebelumnya.
Mereka empat kali lebih mungkin mengalami pemikiran obsesif tentang hubungan dibandingkan generasi sebelumnya.
Para ahli menduga pola itu menggambarkan perubahan lingkungan sosial yang didorong internet.***
Ilustrasi - Kesepian.(Pixabay)
Video Lansia Online: