Geriatri.id - Sajian masakan berbahan daging kambing atau sapi seolah menjadi menu wajib saat merayakan Hari Raya Idul Adha. Namun, penting untuk tidak mengonsumsi daging merah secara berlebihan untuk mengurangi risiko penyakit jantung,
Daging sapi atau daging merah memang sangat menggoda. Sayangnya, kandungan lemak jenuh dan kolesterol pada daging merah sering dikaitkan dengan penyakit jantung.
Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang dikaitkan dengan kelompok lanjut usia (lansia). Namun saat banyak penderita yang berusia muda.
Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi tertinggi dari berbagai jenis penyakit kardiovaskular di Indonesia adalah penyakit jantung koroner (serangan jantung) sebesar 1,5% atau sekitar 2.650.340 orang.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
Angka kematian yang disebabkan penyakit jantung juga sangat tinggi. Survei Sample Registration System (SRS) pada 2014 menunjukkan penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia sebesar 12,9% setelah stroke.
Jika merasa belum siap meninggalkan daging merah, berikut tiga cara agar mengolahnya mengurangi risiko penyakit jantung:
1. Pilih daging merah bebas lemak
Saat mengolah daging, pastikan hanya menggunakan bagian daging bebas lemak.
Jangan ditambahkan dengan jaringan lemak yang menempel pada daging karena akan menambah kandungan lemak.
Jika ditambahkan, kadar lemak, trigliserida dan kolesterol dalam darah akan meningkat.
2. Hindari menggoreng daging merah
Hindari memasak daging merah dengan cara menggoreng meski menggunakan minyak yang terkenal lebih sehat.
Memasak daging merah dengan banyak minyak akan menambah kendungan kadar lemak.
Selain itu, proses menggoreng dalam suhu tinggi akan mengubah asam lemak tidak jenuh menjadi asam lemak jenuh.
3. Daging merah sebagai pelengkap sajian
Jika selama ini daging merah menjadi menu utama saat makan, sudah saatnya mengubah dan menjadikannya sajian pelengkap.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Artinya menjadikan daging merah sebagai pelengkap rasa, bukan menu utama. Misalnya, memasukkan sedikit irisan daging merah bebas lemak ke dalam sup sayuran.
Dengan menerapkan tiga cara itu, orang masih bisa mendapatkan manfaat zat gizi dari daging merah dengan tetap menjaga kesehatan jantung.***
Ilustrasi - Daging merah.(Pixabay)
Video Lansia Terbaru: