Kembali
×
Lansia Rentan Terpapar Kabut Asap Kahutla
23 September 2019 22:11 WIB

geriatri.id -  Upaya pemadaman kebakaran dan lahan (kahutla) di beberapa daerah masih terus dilakukan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bayi, balita, ibu hamil dan lansia masuk kelompok yang rentan terpapar polusi kabut asap akibat kahutla.

"Kelompok yang rentan ibu hamil, bayi, balita, dan lansia. Kelompok yang punya riwayat penyakit risiko tinggi yaitu asma, jantung, dan sebagainya," ujar Direktur Kesehatan Lingkungan Kemenkes Imran Agus Nurali kepada wartawan, Senin (23/9/2019).

Imran mengungkapkan saat ini ada beberapa wilayah yang warganya tidak dianjurkan berada di luar rumah berdasarkan standar Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

"Dari standar ISPU sudah ada beberapa wilayah yang masyarakatnya tidak dianjurkan berada di luar rumah," jelasnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya melakukan langkah antisipasi dampak kesehatan akibat Karhutla dengan menyediakan ruang oksigen. Ruang ini bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang membutuhkan oksigen dan tidak dipungut biaya.

"Kita sudah mengantisipasi, karena sebelumnya telah memiliki rekon (rencana kontijensi) bencana, kami surati 11 Puskesmas dan 1 rumah sakit untuk mengaktifkan ruang oksigen,'' kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Maria.

Dilansir situs Kemenkes, Maria mengungkapkan ada tambahan ruang oksigen yang disiagakan yaitu 1 rumah sakit dan PMI Kota Palangkaraya. Total ada 14 ruang oksigen yang disiagakan bagi warga terdampak Karhutla. Dinkes juga menyiagakan 2 Puskesmas yang beroperasi selama 24 jam, dan 1 Puskesmas beroperasi hingga pukul 8 malam.

''Puskesmas 24 jam itu Puskesmas Tangkiling dan Pahandut, untuk Puskesmas Panarung sampai pukul 8 malam,'' imbuhnya.

Dengan beroperasinya 14 ruang oksigen, Dinkes berharap masyarakat terdampak karhutla dapat memanfaatkannya dengan baik, apabila mengalami gangguan pernapasan untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.

Selain penyediaan ruang oksigen, Dinkes juga mendistribusikan masker ke Puskesmas untuk selanjutnya diberikan kepada masyarakat, bekerjasama dengan PMI melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah serta sosialisasi langsung kepada masyarakat sembari membagikan masker.

Isu polusi udara akibat kabut asap karhutla mendapat sorotan dari Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Michelle Bachelet. Dia menyebut udara bersih adalah hak asasi manusia. 

"Dalam banyak kasus, anak-anak bahkan tak bisa bernapas dengan aman di dalam rumah mereka sendiri. Udara bersih adalah hak asasi manusia dan memerangi polusi udara bisa dilakukan. Kita perlu melakukan aksi sekarang," ujarnya lewat akun Twitternya, @mbachelet, Minggu (22/9/2019).

Foto:ruang oksigen (Dok Kemenkes)
 

Artikel Lainnya
Artikel
19 Oktober 2025 11:00 WIB
Artikel
14 Oktober 2025 11:00 WIB
Artikel
18 Oktober 2025 11:00 WIB
Tags
lansia
kahutla
lebakaran hutan
kabut asap
kemenkes
ispa
rumah oksigen