Geriatri.id - Hipertensi menjadi ancaman karena potensinya yang mampu mengakibatkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner dan gagal ginjal. Karena itu, merawat lanjut usia (lansia) dengan hipertensi di rumah perlu kehati-hatian.
Hipertensi sering disebut dengan “The Silent Killer” karena umumnya tidak disertai gejala atau keluhan tertentu.
Sedangkan keluhan tidak spesifik pada penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, jantung berdebar-debar, rasa sakit di dada, gelisah, penglihatan kabur dam mudah lelah.
Baca Juga: 5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Perawatan lansia hipertensi di rumah harus dilakukan dengan pemahaman seputar asupan makanan hingga aktivitas fisik yang dianjurkan.
Mungkin ini akan terasa berat bagi lansia dan keluarga. Namun, dengan tekanan darah terkendali, lansia tidak perlu sering berkunjung ke dokter atau bahkan dirawat di rumah sakit.
Lalu bagaimana cara merawat lansia dengan hipertensi di rumah?
1. Batasi asupan garam
Membatasi jumlah asupan sodium atau garam harian untuk mencegah kenaikan tekanan darah pada lansia.
Idealnya asupan garam bagi lansia tidak melebihi 1500 miligram atau sekitar setengah sendok teh per hari.
Selain itu, lansia penderita hipertensi wajib menghindari makanan dengan kandungan garam tinggi dan bernutrisi rendah.
Misalnya, makanan cepat saji serta makanan beku dan kaleng yang melalui banyak proses pengolahan.
Baca Juga: 14 Sindrom Geriatri yang Sering Dikeluhkan Lansia
2. Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat dan rendah lemak
Beberapa penelitian menunjukkan serat bisa menurunkan tekanan darah.
Karena itu, lansia perlu memperbanyak konsumsi makanan berserat tinggi dari buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Sedangkan makanan yang wajib dihindari lansia penderita hipertensi adalah makanan digoreng atau tinggi lemak jenuh, seperti mentega, sosis, santan dan daging asap.
3. Cek tekanan darah secara berkala
Meski tidak ada gejala, pemeriksaan tekanan darah pada lansia perlu dilakukan secara rutin. Ini untuk memantau perkembangan maupun potensi komplikasi.
Keluarga yang merawat lansia bisa menyediakan alat pengukur tekanan darah atau tensimeter digital di rumah.
4. Rutin olahraga
Selain mengatasi stres, olahraga secara rutin dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Karena itu, lansia perlu berolahraga secara rutin, minimal 30 menit sehari.
Baca Juga: Tanya Jawab Masalah Kesehatan Jantung
Olahraga yang bisa dipilih seperti jalan santai, yoga, berenang, atau tai chi. Saat berolaraga, lansia dianjurkan untuk ditemani untuk mencegah terjadinya cedera.
Konsultasikan dengan dokter tentang olahraga yang sesuai kondisi lansia.
5. Pahami penggunaan obat hipertensi
Keluarga berperan penting dalam mengingatkan lansia agar mengonsumsi obat dengan teratur dan tepat waktu. Selain itu, tata cara pemberian obat harus sesuai anjuran dokter.
Jangan menghentikan konsumsi atau mengubah jenis obat-obatan tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.***
Ilustrasi - Pixabay
Video Lansia Terbaru: