Geriatri.id - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan dampak COVID-19 pada kelompok lanjut usia (lansia). Menurut penelitian itu, lansia usia di atas 71 tahun dan pernah memiliki riwayat COVID-19 yang berat bisa mengalami gangguan jaringan otak.
Para peneliti menemukan dampak COVID-19 pada jaringan otak lansia. Temuan itu setelah mereka melakukan studi postmortem pada 54 orang terinfeksi COVID-19 dan orang sehat.
Penulis studi dikutip dari Science Alert menjelaskan bagaimana studi mereka menghubungkan COVID-19 sebagai pemicu penanda molekuler penuaan otak. Temuan penelitian ini dipublikasikan dalam Nature Aging.
Ilmuwan kesehatan masyarakat dari Universitas Harvard, Jonathan Lee mengamati bagaimana ekspresi gen di dalam jaringan otak lansia yang meninggal karena Covid-19 sangat mirip dengan individu berusia 71 tahun.
Sampel penelitian ini terdiri dari individu berusia awal 20-an hingga pertengahan 80-an, termasuk 21 orang yang berjuang melawan COVID-19 parah.
Temuan itu kemudian dibendingkan dengan orang yang tidak terinfeksi COVID-19 tetapi sedang menghadapi penyakit Alzheimer.
Baca Juga: Ancaman NAFLD dan Difesiensi Vitamin D Masih Menjadi Masalah Besar Bagi Lansia
Para peneliti juga membandingkan temuannya dengan kelompok berbeda. Mereka adalah 9 orang sehat yang sebelumnya menjalani perawatan ventilator dan rawat inap.
Hasilnya menunjukkan mereka yang berjuang melawan COVID-19 parah telah meningkatkan pola ekspresi genetik terkait penuaan.
Secara keseluruhan, para peneliti menyimpulkan sama seperti beberapa saluran biologis berubah dalam proses penuaan, hal sama juga terjadi pada kasus COVID-19 yang parah. Karena itu hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menghindari infeksi COVID-19.***
Ilustrasi - Vaksin COVID-19. (Pixabay)
Video Lansia Terkini