geriatri.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, Pemprov telah memiliki beberapa program khusus bagi penduduk lanjut usia (lansia). Salah satunya melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ).
KLJ diberikan kepada masyarakat lansia yang secara sosial ekonomi memiliki keterbatasan, sehingga mereka mendapatkan uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari, sekaligus perawatan kesehatannya.
Selain itu, Anies juga menekankan kebijakan untuk selalu ‘jemput bola’ dengan cara mendatangi rumah-rumah, menginspeksi, dan memastikan bahwa setiap penduduk lansia tertangani kesehatannya dengan baik.
Dikatakan Anies, Pemprov ingin menggariskan termasuk ke bank bahwa pelayanan gold harus diberikan kepada warga lansia. Menurut Anies, lansia adalah golden customer.
"Jadi kalau warga lansia ingin mencairkan dananya maka antreannya akan didahulukan, justru diprioritaskan. Karena cara kita menghargai orang tua menggambarkan juga nanti bagaimana adab sebuah masyarakat," ujarnya pada Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-23 beberapa waktu lalu.
Anies dilansir jakarta.go.id mengungkapkan, jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2017 sekitar 23 juta atau sekitar 9 persen dari total penduduk nasional. Jumlah ini diprediksi akan bertambah menjadi 27 juta penduduk lansia.
Anies menyebut data dan prediksi jumlah penduduk lansia Indonesia patut disyukuri karena menunjukkan pembangunan manusia berada angka positif, atau dengan kata lain memperlihakan angka harapan hidup yang meningkat.
Namun, dia mengingatkan pekerjaan rumahnya adalah bagaimana mengelolanya. Tanpa pengelolaan dan perencanaan nasional yang baik akan memunculkan sejumlah masalah yang sering disebut dengan istilah ‘the silvering society’.
"Kalau lanjut usia itu masa produktif sudah lewat, mereka yang masih produktif harus menyiapkan sebuah sistem jaminan sosial yang memastikan bahwa warga lanjut usia tetap memiliki kesejahteraan yang baik," pungkasnya.