Kembali
×
Penyebab Kematian Terbanyak, Cegah Penyakit Jantung dengan Banyak Gerak
07 Oktober 2022 21:02 WIB

Geriatri.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyakit jantung menjadi penyakit dengan biaya tertinggi di Indonesia. Penyakit jantung menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia.

"Dari sisi beban biaya pemerintah Republik Indonesia itu (penyakit jantung) juga yang paling tinggi. Jadi tiap tahun pada klaim BPJS itu yang paling banyak itu kardiovaskular," ujar Menkes Budi pada puncak peringatan Hari Jantung Sedunia 2022 di Plaza Tenggara Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 2 Oktober 2022 lalu.

Dari sisi biaya, lanjut Menkes, kardiovaskular menjadi penyakit yang paling banyak membuat masyarakat menderita. Penyakit jantung atau kardiovaskuler juga merupakan penyakit paling banyak memakan korban.

Saat ini pemerintah tengah mengupayakan pemerataan dokter spesialis kardiovaskular di seluruh Indonesia. Kondisinya saat ini dari 34 provinsi hanya 28 provinsi yang bisa melakukan bedah jantung.

"Alatnya sudah ada, masalahnya dokter spesialisnya kita sangat kekurangan. Kita sangat kekurangan dokter spesialis dan ribuan bahkan puluhan ribu masyarakat kita meninggal setiap tahunnya karena kekurangan dokter dan kekurangan dokter spesialis," kata Menkes dilansir laman Kemenkes.

Menkes mengingatkan pentingnya mencegah agar tidak masuk rumah sakit. Caranya mengubah perilaku hidup dengan banyak gerak.

Baca Juga: Ancaman NAFLD dan Difesiensi Vitamin D Masih Menjadi Masalah Besar Bagi Lansia

Dikatakan Menkes, cara mengatasi penyakit jantung melalui promotif preventif dan rutin melakukan aktivitas fisik dan menjaga pola makan yang baik.

"Fokusnya harus ke kegiatan promotif preventif karena kalau sudah masuk ke rumah sakit selain mahal buat pasiennya kualitas hidupnya juga menurun. Kegiatan promotif preventifnya paling penting menjaga pola makan dan juga menjaga tetap melakukan aktivitas fisik," jelasnya.

Dalam mengatasi masalah penyakit jantung tidak bisa secara eksklusif dilakukan Kemenkes, tetapi dibutuhkan dukungan dari lintas kementerian, lembaga dan sektor lain yang berkaitan.


Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan siap mendukung dalam mengatasi masalah jantung di Indonesia. Ia akan membantu jika diperlukan kerja sama lintas sektor luar negeri.

"Jika ada kerja sama dengan luar negeri maka kami siap untuk membantu supaya pasien-pasien jantung Indonesia tidak perlu berobat ke luar negeri, tapi berobatlah di sini karena dokternya canggih alat-alatnya canggih, servisnya bagus," kata Menlu.***

Foto: Puncak peringatan Hari Jantung Sedunia 2022 di Plaza Tenggara Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 2 Oktober 2022. (Kemenkes)

Video Lansia Terbaru:

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
lansia
lansia sehat
lansia bahagia
lansia online
merawat lansia
berita lansia
geriatri
penyakit jantung
penyakit lansia
jantung lansia