Geriatri.id - Merasa telah berinvestasi banyak demi kesuksesan anak, termasuk membiayai pula pernikahannya yang mahal, sepasang lansia menggugat anaknya karena tak kunjung memberi mereka cucu.
Kasus ini terjadi di India dan tengah diangkat oleh media-media setempat. Disebutkan bahwa pasangan suami-istri bernama Sanjeey dan Sadhana Prasad itu telah memasukkan gugatan tersebut ke pengadilan kota Haridwar, wilayah Uttarakhand, kepada anak laki-laki dan istrinya.
Gugatan tersebut adalah agar putra dan menantunya itu segera memiliki anak, alias memberikan mereka cucu, dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Jika tidak, mereka meminta ganti rugi materi senilai 50 juta rupee, atau sekitar 9 miliar rupiah lebih.
“Putra kami sudah enam tahun menikah, tapi mereka masih juga belum berencana punya anak. Setidaknya, kalau kami bisa mengisi waktu bersama cucu, rasa sakit kami akan terobati,” demikian antara lain bunyi gugatan tersebut.
Hal lain yang disebutkan oleh pasangan lansia ini adalah mereka telah menghabiskan begitu banyak uang untuk membuat putranya berhasil, termasuk membiayai pendidikannya sebagai pilot, sampai mengongkosi pernikahan mewah dan bulan madu mereka ke Thailand. Mereka pun sampai meminjam uang ke bank untuk membangun rumah yang tadinya direncanakan untuk sang anak dan menantunya itu.
Pada gilirannya, si anak dan istrinya pindah ke kota lain dan diklaim memutuskan komunikasi dengan orangtuanya itu.
“Putra dan menantu kami tinggal di kota lain karena pekerjaan mereka. Ini semakin menyakitkan buat kami, padahal kami telah memperlakukan menantu kami itu seperti anak sendiri. Kami makin pedih karena dia jarang tinggal bersama kami,” tukas mereka kepada harian The Times of India, Kamis (12/5/2022).
Mereka menambahkan, mereka bersedia mengasuh dan merawat cucu mereka sendiri apabila ibunya masih disibukkan dengan urusan pekerjaannya.
“Secara pribadi dan keuangan, kami kini mengalami masalah. Kami menuntut masing-masing 25 juta rupee, dari anak laki-laki dan menantu kami itu,” ujar mereka dilansir kantor berita ANI.
Mengutip pengacara mereka, kasus ini “menggambarkan kebenaran masyarakat”.
“Kami berinvestasi untuk anak-anak kami, menjadikan mereka mampu bekerja di perusahaan-perusahaan yang bagus. Anak-anak berutang atas perawatan keuangan dasar dari orangtuanya,” ucap sang pengacara.
Kasus ini kabarnya akan mulai disidangkan pada 17 Mei mendatang.
Dalam struktur keluarga tradisional India, adalah umum bagi anak laki-laki yang sudah menikah untuk tinggal bersama orangtua mereka, yang sering kali berperan dalam membesarkan anak-anak. Adapun wanita yang menikah, sering diharapkan menjadi ibu rumah tangga dengan tugas utama mengurus keluarga dan membesarkan anak.
Namun, tradisi itu mulai berubah seiring perubahan zaman. Dewasa ini semakin banyak pasangan yang memilih untuk tinggal mandiri, terutama mereka yang sama-sama bekerja atau berpenghasilan. Banyak pula pasangan muda memilih untuk tidak memiliki anak.***
(Foto ilustrasi: nationalseniors.com.au)
Baca juga
Beda Lupa (Biasa) dengan PIkun
Musik Bantu Kembalikan Ingatan Penderita Demesia
5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi
Video Lansia Online