Kembali
×
Langkah Mudah Manajemen Stres pada Lansia
07 Mei 2022 23:04 WIB

Penulis: Husna Sabila

Geriatri.id - Stres pada setiap individu dapat terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak terkecuali pada lansia. Perubahan-perubahan pada siklus, kegiatan, dan kemampuan fisik pada lansia misalnya, dapat menyebabkan stres yang akan merugikan kegiatan sehari-hari lansia.

‘Melarikan diri’ dari beban stres dengan melakukan perbuatan merugikan seperti merokok, mengisolasi diri, meminum obat penenang—tanpa resep dan anjuran dari dokter yang berwenang, melakukan kekerasan, dan tindakan negatif lainnya justru merugikan diri sendiri dan tidak menyelesaikan problem stres yang dihadapi lansia.

Oleh karena itu, langkah-langkah penyelesaian diri dari stres perlu diketahui dan dapat dipraktekkan oleh semua individu termasuk kelompok lansia.

Pengelolaan stres yang baik tidak hanya bisa meringankan beban mental dan pikiran, tapi juga dapat mencegah timbulnya risiko kembali mengalami stres yang tidak terkontrol.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan lansia dalam rangka mengelola stres, seperti dirangkum dari situs Kementerian Kesehatan RI dan juga John Hopkins University:

1. Mengenal pemicu atau penyebab stres

Langkah awal dalam manajemen stres adalah mengetahui hal apa yang menyebabkan stres.

Apakah bersumber dari perasaan kesepian, anak-anak yang jarang hadir di rumah, caregiver yang kurang cekatan, atau dari pemahaman lansia yang belum bersahabat dengan perubahan pada diri mereka sendiri, yang menyebabkan lansia lebih mudah uring-uringan dan stres.

Mengetahui penyebab dari stres akan membantu baik diri lansia sendiri maupun pendamping lansia untuk mengatur ulang langkah praktis yang dapat mengubah situasi pemicu stress tersebut. 

Mengetahui penyebab dari stres mungkin bukanlah perkara yang mudah. Untuk itu, baik lansia maupun keluarga Indonesia—serta caregiver yang mendampingi—dapat membuat jurnal atau catatan keseharian lansia, hal apa saja yang merubah mood lansia menjadi buruk, hal apa saja yang membuat lansia marah, uring-uringan, maupun stres. 

2. Tetap terhubung dengan orang lain

Salah satu hal yang dapat menjadi pencetus stres pada lansia yaitu rasa kesepian yang sering dirasakan.

Menjalin hubungan yang baik dengan teman, tetangga, serta keluarga yang memberi support pada kehidupan lansia akan membantu mereka merasa lebih bahagia, positif, dan enerjik. 


3. Tetap (bergerak) aktif

Kiat lainnya yang dapat membantu meringankan stres adalah dengan tetap aktif bergerak sesuai kemampuan tubuh.

Bergerak aktif akan membantu produksi endorphin sebagai hormon bahagia dalam tubuh.

Adanya endorphin juga memberikan energi positif dalam diri lansia sehingga menghindarkan mereka dari stres.

4. Hindari stres yang tidak perlu

Di antara sekian banyak pemicu stres harian beberapa ada sifatnya dapat kita hindari.

Mungkin ada beberapa kondisi, obrolan, ataupun orang yang kehadirannya dapat menimbulkan stres pada diri kita, sehingga perlu kita hindari. 

5. Jangan ragu untuk mengambil ‘jeda istirahat’ dalam hidup

Dalam hidup lansia mungkin mereka akan mengalami masa-masa perubahan besar dalam diri seperti saat duka kehilangan pasangan, perubahan fisik yang menjadi jauh lebih tidak berdaya—akibat penyakit degeneratif misalnya—maupun kondisi lain yang memicu beban pikiran dan perubahan emosi yang signifikan pada lansia.

Pada saat-saat seperti itu, lansia maupun keluarga dapat mengambil jeda istirahat sejenak dari rutinitas yang biasa dilakukan.

Mengambil jeda juga berarti berani dan tidak sungkan untuk menolak ajakan-ajakan atau obrolan-obrolan yang kiranya menimbulkan beban pikiran berlebih pada pikiran.

6. Jadwalkan kegiatan yang menyenangkan

Melakukan kegiatan yang menyenangkan, termasuk hobi, bisa menjadi opsi manajemen stres yang baik.

Lansia dan keluarga Indonesia dapat menjadwalkan kegiatan yang disukai lansia dan keluarga menjadi acara rutin tiap pekan, atau tiap bulan—ataupun insidental jika dirasa sudah memerlukan rehat beban pikiran. 


7. Terapkan gaya hidup sehat

Kiat terakhir dan yang tidak kalah penting ialah menerapkan gaya hidup sehat.

Hidup teratur dengan proporsi konsumsi makanan gizi seimbang, olahraga, serta istirahat yang cukup dapat memperbaiki tidak hanya kesehatan fisik, namun juga mental dan psikologis kita. 

Selain poin-poin di atas, apabila beban pikiran dan stress yang dirasakan masih juga mengganggu kehidupan lansia dan keluarga Indonesia, jangan ragu untuk mendatangi tenaga profesional seperti psikolog maupun psikiater.

Konsultasikan keluhan, perasaan, dan beban yang dirasakan kepada tenaga profesional adalah hal yang lumrah dan bukan merupakan hal tabu, memalukan, atau yang perlu dihindari.

Mencari bantuan profesional berarti kita peduli dan tanggap dengan kesehatan tidak hanya fisik namun juga jiwa.***

Video Lansia: "Lebaran Momentum Lahirkan Kembali Dignity walau sudah Tua"

 

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
lansia bahagia
psikologi lansia
geriatri
lansia sehat
kesehatan lansia
berita lansia
lansia
lansia online
merawat lansia
tips lansia