Penulis: Husna Sabila
Geriatri.id - Bagi anak-anak, boleh jadi momen yang paling ditunggu-tunggu di Hari Idul Fitri adalah pembagian uang dari orang-orang dewasa. Di hari itu mereka girang bukan kepalang karena saku baju dan celana mereka akan penuh dengan amplop dan lembaran-lembaran uang.
Di pihak lain, budaya “salam tempel” ini – ada pula yang mengistilahkannya dengan pembagian THR atau angpao – sesungguhnya bisa membawa rasa bahagia pula pada pihak pemberi. Kakek dan nenek misalnya, ketika membagikan uang lebaran kepada cucu yang mengantre, senyuman bahagia biasanya tidak pernah lepas dari wajah mereka.
Kegiatan ini pun terus dilestarikan hingga saat ini. Mulai dari berbagi uang tunai, hingga berbagi dalam bentuk lain seperti hadiah perlengkapan lebaran, ataupun uang digital. Dari berbagai literatur, kegiatan ‘berbagi’ memiliki banyak manfaat baik bagi penerima maupun yang memberi, di antara sebagai berikut:
1. Memperkuat hubungan antara yang memberi dan si penerima
Memberi hadiah adalah bentuk kepedulian dan wujud kasih sayang kepada si penerima. Pemberian di saat lebaran, yang biasanya diiringi dengan ritual maaf-memaafkan juga dapat menjadi salah satu media memperbaiki atau memperkuat sebuah hubungan.
2. Saling membahagiakan
Siapa yang tidak senang dapat hadiah? Terlebih bila hadiah itu adalah sesuatu yang dibutuhkan dan disenangi oleh penerima.
Nah, perasaan bahagia yang terpancar dari wajah penerima hadiah akan memberi kebahagiaan pula pada si pemberi hadiah. Kita tentu sering mendengar idiom “bahagia itu adalah saat melihat orang lain berbahagia”.
3. Memperbaiki mood dan persepsi baik mengenai diri sendiri
Perasaan bahagia yang tercipta karena memberi akan memperbaiki mood kedua belah pihak. Selain itu, berdasarkan penelitian, dengan memberi kita akan merasa ‘puas’ dan memperlama kadar bahagia dalam diri.
Jadi, Oma Opa dan keluarga Indonesia, sudah berbagi apa saja nih di momen libur hari raya ini?***
==
Video lansia Online "Suka Cita Bersama dengan Tetap Menjaga Prokes"