Penulis: Husna Sabila
Geriatri.id - Dalam menjalani kehidupan, di tiap tahapan usia berapapun, manusia tidak bisa luput dari faktor pemicu stres yang memperkeruh suasana batin dan kesehatan mental.
Terkadang, permasalahan yang sudah-sudah pun dapat muncul kembali di pikiran dan membuat perasaan menjadi tidak nyaman.
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menjembatani permasalahan psikis tersebut yaitu dengan mindfulness.
dr. Profitasari Kusumaningrum, Sp.KJ(K)., dalam webinar “Pergemi untuk Negeri” menjelaskan bahwa mindfulness ialah tindakan untuk berfokus pada hal-hal yang terjadi saat ini tanpa adanya judgemental (menghakimi).
Selain itu, mindfulness juga berupa cara memandang segala sesuatu dengan apa adanya yang akan membuat memori menjadi lebih bagus, sekaligus meningkatkan relasi personal.
Adanya mindfulness adalah untuk melatih seseorang untuk hadir dan fokus pada apa yang terjadi saat ini.
Teknik mindfulness ini –apabila dilakukan secara rutin—memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya membantu mengatasi nyeri kronik, mengurangi sensasi nyeri, meningkatkan imunitas, serta menurunkan tingkat stres pada penderita diabetes.
Salah satu teknik mindful yang dapat diterapkan oleh lansia dan keluarga Indonesia adalah mindful dalam beribadah.
Dalam perspektif umat beragama, misalnya, mindful didasarkan pada kesadaran bahwa Tuhan selalu mengawasi.
Lebih lanjut, dr. Meidina Dwidiyanti, S,Kp, M.Sc dari Universitas Dipenogoro menjelaskan bahwa dengan menyadari bahwa kehidupan ini diatur oleh Sang Pencipta, kejadian yang terjadi, baik dan buruk, adalah atas kehendak-Nya.
Manusia berkewajiban untuk secara sadar berbaik sangka pada putusan Allah, tetap bersyukur, dan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi dalam hidup mereka.
Penerapan mindful dalam beribadah—terlepas dari apapun agama yang dianut—dapat diterapkan melalui 6 langkah sebagai berikut:
1. Proses ‘sadar’ dengan koneksi Tuhan dan diri sendiri, serta apa yang terjadi di sekeliling kita saat ini
Tahap pertama dari keberhasilan mindful dalam beribadah ialah menyadari dan merenungkan tanda kekuasaan Tuhan yang ada di sekeliling kita—bahkan juga dalam diri kita sendiri.
Menggali sebanyak mungkin tanda-tanda yang ada dapat memperlancar kita dalam beribadah secara mindful.
2. Berterimakasih atau bersyukur
Setelah menyadari akan kekuasaan Tuhan dan kondisi yang ada di kehidupan kita, tahapan yang dapat dilakukan selanjutnya ialah bersyukur dan berterima kasih.
Hal-hal yang berhasil disadari di tahap pertama dapat menjadi sebab-sebab kita memanjatkan rasa syukur.
3. Proses penerimaan
Saat kita memikirkan hal-hal yang telah dan sedang terjadi di sekeliling kehidupan kita, mungkin tidak sepenuhnya merupakan hal baik yang dapat disyukuri.
Untuk hal-hal yang tidak baik yang terjadi di kehidupan kita, kita dapat menerapkan penerimaan.
Dengan menerapkan penerimaan diri, kita dapat memilih dan menerima kejadian kurang menyenangkan yang telah terjadi dan mengambil pelajaran berharga darinya.
Penerimaan diri ini menciptakan ruang bagi ketenangan dan membuka kesempatan kita untuk dapat ‘move on’ dari kejadian yang tidak menyenangkan.
4. Menetapkan niat
Aturlah niat dengan memvisualisasikan apa dan bagaimana yang anda inginkan terjadi di masa depan?
Anda dapat meminta kepada Tuhan agar membantu dan mempermudah anda dalam menggapai harapan tersebut.
5. Berserah diri
Berserah kepada Tuhan Yang Mahakuasa dapat mendatangkan rasa tenang dan tenteram dalam jiwa.
Meyakini bahwa Tuhan akan memberikan ketetapan terbaik kepada kita juga merupakan bukti keimanan kita.
6. ‘Self Healing’
Selain berdoa dengan lisan, kita juga dapat menghadirkan jiwa sepenuhnya untuk dapat merasakan energi ‘self healing’ dalam diri. Rasakanlah, bahwa ibadah merupakan salah satu bentuk koneksi terkuat kita dengan Sang Pencipta.
Di samping 6 tahapan mindful dalam beribadah sebagaimana yang disebutkan di atas, sebenarnya kita mungkin telah terbiasa untuk belajar mempraktikkan mindful dalam bentuk lainnya, yaitu khusuk beribadah.
Namun sayangnya mungkin kita belum bisa sepenuhnya khusyuk sebab tidak mengetahui bagaimana caranya agar bisa mencapai kondisi tersebut.
Semoga ke depannya keluarga Indonesia dapat lebih mindful dalam beribadah sehingga tercipta ketenangan dalam jiwa untuk menjalani berbagai rintangan yang ada di hari yang akan datang.***
Video "Mindfullnes alias Cara Menenangkan Diri bagi Lansia"