Penulis: Husna Sabila
Geriatri.id - Ketika menua, lansia akan berhadapan dengan banyak perubahan dalam hidup mereka, baik secara fisik maupun dari segi kemampuan kognitif maupun lingkungan mereka. Hal ini sering kali membuat lansia merasa kesepian, terasing, dan tidak mampu..
Mahin Meoni dari Isfahan University of Medical Science Iran mengatakan, ketika lansia tidak bisa beradaptasi dengan baik terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup mereka, maka lansia akan merasakan kesepian dan bisa terjadi krisis spiritual.
Kesejahteraan spiritual adalah salah satu faktor yang menunjukkan bagaimana seorang lansia dapat menghadapi permasalahan dan stress dalam hidupnya seperti adanya penyakit degeneratif dan permasalahan lain yang muncul akibat perubahan-perubahan dalam dimensi kehidupan lansia.
Oleh karena itu, penguatan aspek spiritualitas pada lansia sangat penting sebab dapat membuat lansia lebih siap dan kuat menerima dan menghadapi penyakit mereka, kehilangan akibat kematian saudara dan kerabat terdekat, maupun perubahan kehidupan sosial mereka.
Peneliti juga memaparkan bahwa salah satu kiat untuk mencapai successful aging adalah dengan pendekatan spiritualitas keagamaan.
Pendekatan spiritualitas keagamaan dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari penguatan-penguatan kehidupan yang disampaikan berdasarkan sumber keagamaan --misal, kitab suci--, pembacaan ayat suci, maupun kegiatan keagamaan lainnya.
Ketika lansia—dan juga orang lain pada umumnya—menghadapi kesulitan karena suatu penyakit atau kondisi lainnya, melakukan ritual ibadah dan saling memaafkan terbukti dapat menguatkan lansia dalam menghadapi situasi tersebut.
Kebutuhan keagamaan pada lansia, baik yang sehat maupun dalam keadaan sakit, tidak bisa diabaikan begitu saja.
Nyatanya, berdasarkan penelitian Magdalena Zadworna dari Departemen of Health Psychology University of Lodz Polandia, disebutkan bahwa kebutuhan spiritualitas keagamaan pada lansia dapat membuat hidup lansia lebih berkualitas dan lebih sehat.
Selain itu, terpenuhinya kebutuhan spiritualitas keagamaan pada lansia juga dapat meningkatkan kepuasan hidup lansia.
Kebutuhan spiritualitas lansia erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan eksistensi mereka dan intekoneksi mereka dengan tuhan. Lansia akan merasa lebih terpenuhi kebutuhan spiritualitasnya ketika mereka mampu memahami dengan baik hal-hal seperti makna kehidupan, tujuan dari kehidupan, hubungan mereka dengan Sang Pencipta, hubungan dengan sesama manusia lainnya, dan hadirnya ketenangan dalam hidup mereka.
Dengan pemenuhan aspek kebutuhan spiritualitas lansia, tidak hanya kesejahteraan spiritualitas saja yang menjadi baik namun juga akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental lansia secara keseluruhan.
Lansia menjadi lebih bahagia, merasa lebih memiliki nilai hidup, dan enjoy dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, terdapat penelitian Yale University of Medicine dijelaskan bahwa pemenuhan spiritualitas keagamaan pada lansia juga berdampak pada rendahnya risiko gangguan fungsi kognitif pada usia lanjut.
Oleh karena itu, penting bagi caregiver maupun keluarga Indonesia pada umumnya untuk memperhatikan pemenuhan kebutuhan spiritual keagamaan lansia dalam berbagai bentuknya.
Untuk mengetahui lebih lanjut salam satu bentuk pemenuhan kebutuhan spititual keagamaan lansia, saksikan Lansia Online (LOL) “Pesantren Lansia: Wisata Religi Usia Senja” pada hari Sabtu (9 April 2022) Pukul 13.00 WIB di Youtube Geriatri TV.