Penulis: Husna Sabila
Geriatri.id - Kemajuan teknologi dan tuntutan keadaan menghadirkan inovasi baru berupa layanan telemedisin di Indonesia. Layanan ini ditujukan untuk memudahkan pemberian layanan kesehatan jarak jauh, ataupun bagi pasien yang tidak dapat datang ke rumah sakit.
Akan tetapi, tidak semua kelompok usia dapat merasakan kemudahan layanan ini. Pada kelompok lansia misalnya, layanan telemedisin berbasis chat contohnya, belum dapat dijadikan alternatif pemeriksaan kesehatan pengganti kunjungan ke rumah sakit.
Hal ini dikarenakan kondisi lansia mungkin berbeda dengan kondisi usia dewasa lainnya. Pada lansia, gejala yang dikeluhkan seringkali tidak khas, sehingga memerlukan pemeriksaan lanjutan.
Demikian dijelaskan konsultan geriatri dai RS Limijati Bandung, dr. Vera, Sp.PD., K-Ger., saat menjadi narasumber program Lansia Online (LOL) yang diadakan tim Geriatri.id pada akhir pekan lalu (14/3/2022).
Baca juga
Keluarga Agar Dampingi Lansia saat Telemedisin
Layanan Telemedisin untuk Lansia yang Sedang Isoman
Lansia Tetap Perlu 'Gaul' Agar Tak Terasing dari Lingkungan Sosial
Selain kondisi fisik dan kesehatan lansia, hambatan lainnya yang menyulitkan layanan telemedisin untuk lansia adalah kondisi lansia yang cenderung tidak familiar dengan penggunaan layanan ini.
Selain itu, proses konsultasi baik dengan caregiver maupun pihak keluarga mungkin pula tidak berjalan dengan baik sebab terkendala lokasi -- lansia dengan keluarga tidak berada di rumah yang sama). Atau bisa juga bahasa yang digunakan pihak keluarga ketika konsultasi telemedisin tidak dapat menggambarkan kondisi riil lansia.
Kondisi-kondisi ini menyulitkan layanan telemedisin berjalan dengan semestinya, bahkan berpotensi menyebabkan terapi yang tidak tepat ataupun polifarmasi, yaitu pemberian obat yang terlalu banyak, di luar dari yang sebenarnya dibutuhkan oleh kondisi pasien.
Oleh karena itu, bagi kelompok usia lansia, layanan telemedisin sebagai pengganti konsultasi ke rumah sakit rasanya kurang tepat. Apabila masih memungkinkan, idealnya pemeriksaan lansia memang dilakukan di rumah sakit.
Lalu bagaimana jika ternyata kondisi lansia tidak memungkinkan untuk melakukan konsultasi ke rumah sakit? Apakah tidak ada solusi yang dapat menjembatani permasalahan ini?
Bagi lansia yang tidak memungkinkan datang ke rumah sakit, layanan konsultasi kesehatan dapat dilakukan dengan bantuan telemedisin yang terintegrasi dengan layanan homecare atau home visit oleh dokter dan perawat yang berada di wilayah lansia tersebut. Untuk digarisbawahi, karena jumlah dokter geriatri terbatas, biasanya yang melayani homecare adalah dokter umum.
Layanan terintegrasi yang dimaksud adalah, dokter (umum) atau perawat (caregiver) yang melakukan homecare dengan pasien lansia, kemudian berkomunikasi atau telemedisin dengan dokter/konsultan geriatri.
Home visit juga dilakukan berdasarkan hasil komunikasi dengan dokter ahli geriatri, sehingga hal-hal yang dikaji dalam home visit adalah hal yang diperlukan dokter geriatri baik dalam hal penegakan diagnosis, evaluasi, peresepan obat, dan lain sebagainya.
Berikut ini alur kegiatan telemedisin terintegrasi homecare yang digagas dr. Vera:
1. Keluarga mendaftarkan pasien lansia untuk mendapatkan layanan kesehatan.
2. Pihak keluarga mengisi form berisi hal-hal yang perlu diketahui dokter tentang pasien.
3. Dokter ahli geriatri melakukan kajian awal untuk menentukan langkah layanan kesehatan yang dibutuhkan.
4. Dokter ahli geriatri bekerja sama dengan tim homecare (dokter umum dan perawat) untuk melakukan visitasi ke rumah pasien.
5. Briefing antara dokter ahli geriatri dengan tim homecare.
6. Tim homecare melakukan home visit.
7. Tim homecare melakukan telemedisin dengan dokter geriatri.
Di luar dari penggunaan telemedisin sebagai pengganti konsultasi pasien ke rumah sakit, layanan telemedisin memiliki beberapa manfaat lain bagi pasien lansia yaitu:
Memudahkan proses evaluasi keadaan pasien dengan dokter geriatri
Memudahkan proses monitoring kondisi pasien
Konsultasi/follow up hasil laboratorium
Menanyakan obat yang diperlukan
Melaporkan kondisi emergency
Sebagai wadah bagi keluarga pasien untuk melakukan ‘rapat’ dalam menentukan langkah keputusan tindakan medis invasif.
Simak penjelasan selengkapnya terkait kendala-kendala telemedisin bagi lansia dan solusinya, dalam video Lansia Online di bawah ini: