Kembali
×
Jubir Vaksinasi COVID-19: Keluarga Agar Selalu Dampingi Lansia
15 Maret 2022 09:14 WIB

Penulis: Husna Sabila

Geriatri.id - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., mengimbau anggota keluarga ikut memantau dan mendampingi lansia jika melakukan telemedisin.

Demikian disampaikan Nadia saat menjadi narasumber program Lansia Online (LOL) yang diadakan oleh Geriatri.id pada akhir pekan lalu (12/2/2022), terkait layanan telemedisin COVID-19 dari Kemenkes RI.

Untuk diketahui, masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 dapat memanfaatkan telemedisin tersebut, yang antara lain menyediakan obat-obatan dan layanan telekonsultasi gratis untuk menjalani isolasi mandiri. (Mekanisme selengkapnya baca di sini)

Menjawab pertanyaan, apakah pihak keluarga atau pendamping dapat mewakili lansia dalam memanfaatkan layanan telemedisin tersebut, Nadia justru mendukungnya.

“Anak atau keluarga harus mendampingi lansia, termasuk pada saat melakukan pemeriksaan laboratorium (untuk PCR atau swab). Yang penting, saat memasukkan data (lab), agar mencantumkan NIK dan nomor HP yang terkoneksi dengan whatsapp. Karena nanti jika hasilnya positif, otomatis akan mendapatkan pesan WA yang menyatakan bahwa yang bersangkutan masuk dalam sasaran telemedisin Kemenkes,” ujar dia.

“Saat (tele)konsultasi juga bisa dibantu anak atau pendampingnya, karena ada sejumlah pertanyaan yang harus dijawab. Sebagian lansia mungkin sulit berkomunikasi dengan chatting, harus mengetik banyak, hurufnya kecil-kecil. Tapi yang pasti, jawaban harus dari yang sakit ya, bukan dari yang tidak sakit, agar nakesnya tidak salah mendiagnosis pengobatannya.”

Nadia juga menggarisbawahi bahwa layanan telemedisin Kemenkes terfokus pada mereka yang menjalani isoman. Paket obat gratis yang disediakan adalah vitamin bagi yang tidak bergejala, atau obat-obatan antivirus jika memiliki gejala ringan seperti batuk, pilek, dan sebagainya.

“Kenapa ada yang hanya dikasih vitamin saja, dok, padahal batuk atau pilek juga, misalnya. Nah, itu mungkin saat konsultasi awal gejalanya belum ada, karena kadang-kadang di awal tidak muncul banyak keluhan. Kalau kemudian gejala-gejala itu muncul, bisa dikonsultasikan kembali,” papar Nadia menjawab pertanyaan lain.

Telemedisin Kemenkes sampai saat ini memang belum melayani semua daerah di Indonesia. Meski demikian, bagi warga di wilayah yang belum ter-cover telemedisin, tetap bisa mendapatkan obat-obatan gratis. Caranya adalah dengan datang ke pos-pos pelayanan kesehatan, misalnya puskesmas terdekat, dengan membawa data hasil lab dan aplikasi pedulilindungi.

“Nanti petugas akan membantu memberikan obat-obatan gratis, sekalian melakukan pemantauan maupun tracing kepada anggota keluarga lain, apabila di rumahnya ada yang positif COVID.”

Pada kesempatan itu Nadia juga mengingatkan pentingnya vaksin dosis lengkap. Ia terus mengimbau masyarakat untuk menuntaskan vaksinasinya. Khusus terkait  lansia, keluarga juga diminta untuk tidak bosan-bosannya mendampingi  dan mengedukasi orangtua mereka tentang pentingnya divaksin, termasuk untuk dosis ketiga (booster).

Baca juga

Beda Lupa (Biasa) dengan PIkun 

Musik Bantu Kembalikan Ingatan Penderita Demesia

5 Pertanyaan Mengenai Hipertensi

Ikuti pemaparan selengkapnya dalam video di bawah ini:

 

Artikel Lainnya
Artikel
28 Oktober 2025 10:00 WIB
Artikel
27 Oktober 2025 12:00 WIB
Artikel
29 Oktober 2025 08:00 WIB
Tags
covid 19
covid-19
lansia sehat
geriatri
lansia online
merawat lansia
lansia
lansia bahagia
lansia online
berita lansia